Rukun dan Tata Cara Shalat Jenazah.
Sumber :
  • istimewa

Rukun dan Tata Cara Shalat Jenazah

Kamis, 31 Oktober 2024 - 20:22 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan untuk mendoakan seorang Muslim yang meninggal dunia. 

Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah maka artinya kewajiban yang harus dilaksanakan oleh sebagian umat Muslim ketika ada yang meninggal dunia.

Jika ada seorang ada seorang Muslim meninggal dunia namun tidak ada yang melakukan shalat jenazah, maka semua orang yang mengetahui kematian tersebut akan berdosa.

Maka agar menjadi sah, seorang Muslim perlu mengetahui hukum dan tata cara melaksanakan shalat jenazah,

Sebenarnya, secara teknis tata cara shalat jenazah berbeda dengan tata cara shalat pada umumnya.

Jika shalat umumnya ada gerakan rukuk, i’tidal, dan sujud, shalat jenazah hanya terdiri dari 4 takbir.

Berikut rukun shalat jenazah yang dirangkum dari penjelasan Syekh Muhammad Nawawi al-Bantani dalam kitabnya Tausyih ala Ibni Qasim.

1. Niat

Niat shalat jenazah dilafalkan dalam hati dan harus bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram.

Berikut lafal niat melakukan shalat jenazah secara sendirian dan jenazah berkelamin laki-laki.

 أُصَلِّيْ عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى  

Latin: Ushalli ‘alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta’âlâ    

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta’ala

Berikut lafal niat melakukan shalat jenazah secara sendirian dan jenazah wanita.

 أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى  

Latin: Ushalli ‘alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta’âlâ    

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta’ala.

Shalat jenaah bersama-sama ketika jenazah laki-laki ataupun perempuan

 أُصَلِّيْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ مَأْمُومًا فَرْضًا لله تَعَالَى    

Baca: Ushalli ‘alâ man shalla ‘alaihil imâmu ma’mûman fardlan lillâhi ta’ala. 

Artinya: Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta’ala

2. Berdiri

Shalat jenazah wajib dilakukan dengan cara berdiri. Namun bila seorang Muslim tidak mampu berdiri, maka boleh melakukannya dengan duduk.

3. Takbir Empat Kali

Shalat jenazah dilakukan dengan empat takbir termasuk takbiratul ihram.

Shalat jenazah akan tidak sah jika jumlah takbir yang dilakukan kurang dari empat takbir. 

Saat membaca takbir disunnahkan mengangkat kedua tangan sejajar dengan dua pundak, sama seperti yang dilakukan tatkala shalat lima waktu.

4. Membaca Surat Al Fatihah

Membaca Surah Al Fatihah dilakukan setelah takbir pertama atau takbiratul ihram. 

Disarankan saat membaca Surah Al Fatihah suara dilirihkan, sekiranya bacaan tetap terdengar oleh dirinya sendiri, meskipun shalat jenazah dilakukan di malam hari. 

Kemudian disunnahkan sebelum membaca Surah Al Fatihah agar membaca taawudz menurut qaul ashah (pendapat terkuat).

Namun tidak disunnahkan untuk membaca doa iftitah. 

Shalat jenazah sebaiknya dilakukan secara ringkas, Sementara doa iftitah dianggap terlalu panjang untuk dibaca dalam shalat jenazah (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz 1, halaman 342). 

5. Membaca Shalawat Nabi

Shalawat Nabi dibaca setelah takbir kedua.

Bacaan shalawat yang meninimal mencukupi dalam sahnya shalat jenazah adalah

 اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ   

Baca: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad 

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

Namun jika ingin membaca shalawat yang sempurna, disarankan membaca Shalawat Ibrahimiyah atau yang biasa dibaca ketika tasyahud akhir dalam shalat fardhu lima waktu.

Berikut bacaan shalawat ibrahimiyah.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ  

Baca: Allâhumma shalli ‘alâ sayyidinâ Muhammad wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ shallaita ‘alâ sayyidinâ Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhim, wa bârik ‘alâ sayyidinâ Muhammad, wa ‘alâ âli sayyidinâ Muhammad, kamâ bârakta ‘alâ sayyidina Ibrâhîm wa ‘alâ âli sayyidinâ Ibrâhîm fil ‘âlamîna innaka hamîdun majîd.

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. 

6. Mendoakan Jenazah

Rukun shalat jenazah berikutnya adalah mendoakan jenazah yang dilakukan setelah takbir ketiga. 

Berikut doa untuk jenazah berkelamin laki-laki.

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ 

Baca: Allâhumaghfir lahu  

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia (laki-laki). 

Sedangkan doa untuk jenazah perempuan adalahberiktu ini:

  اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهَا 

Baca: Allahumaghfir laha  

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia (perempuan). 

Namun jika ingin membaca doa yang lebih sempurna, maka ketika jenazah berkelamin laki-laki dianjurkan membaca doa berikut ini:

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ  
Baca: Allâhummaghfir lahu warhamhu wa ‘âfihi wa‘fu anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkhalahu waghsilhu bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhu dâran khairan min dârihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa adkhilhu al-jannata wa a’idzhu min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.    

Namun jika jenazahnya wanita sebaiknya bacalah doa berikut ini.

 اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَها وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ   

Baca: Allâhummaghfir lahâ warhamhâ wa ‘âfihâ wa‘fu anhâ wa akrim nuzulahâ wa wassi’ madkhalahâ waghsilhâ bilmâ’i wats tsalji wal baradi, wa naqqihâ minal khathâyâ kamâ naqaita ats-tsauba al-abyadh minad danasi, wa abdilhâ dâran khairan min dârihâ wa ahlan khairan min ahlihâ wa zaujan khairan min zaujihâ wa adkhilhâ al-jannata wa a’idzhâ min ‘adzâbil qabri wa min adzâbinnâr

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, bebaskanlah dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempatnya, luaskanlah kuburnya, dan mandikanlah ia dengan air, salju, dan es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Berikan ia rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Kemudian masukkanlah ia ke dalam surga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka.    Ketika selesai membaca doa di atas, dilanjutkan dengan takbir yang keempat. 

Kemudian setelah takbir keempat ini, disunnahkan untuk membaca doa berikut ini. 

Untuk jenazah laki-laki: 

 اَللّٰهُمَّ لاتَحرِمْنا أَجْرَهُ ولاتَفْتِنَّا بَعدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ 

Baca: Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahu wa la taftinna ba’dahu waghfir lanâ wa lahu    

Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. 

Sementara untuk jenazah perempuan bacalah doa ini:

  اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا   

Allâhumma lâ tahrimnâ ajrahâ wa la taftinna ba’dahâ waghfir lanâ wa lahâ   

Artinya: Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan beri fitnah (cobaan) bagi kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.  

7. Membaca salam

Kemudian terakhir bacalah salam.

Salam dilakukan setelah melaksanakan takbir yang keempat dan setelah membaca doa yang dilafalkan setelah takbir keempat. 

Bacaan salam ketika shalat jenazah ini persis seperti bacaan salam yang dibaca pada shalat fardhu lima waktu. 

Itulah rukun dan tata cara dari shalat jenazah. (put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:05
03:21
01:02
02:18
02:08
06:37
Viral