Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr Tidak Disarankan Untuk Dilakukan? Ustaz Abdul Somad Jelaskan Alasannya.
Sumber :
  • Tangkapan Layar/YouTube Abdul Somad Official

Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr Tidak Disarankan Untuk Dilakukan? Ustaz Abdul Somad Jelaskan Alasannya

Rabu, 30 Oktober 2024 - 04:50 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Puasa Nabi Idris atau dikenal dengan Puasa Dahr adalah puasa yang dilakukan setiap hari kecuali pada hari yang dilarang.

Sebagian ulama berpendapat Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr tidaklah dianjurkan.

Hal karena dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda,

"Tidak ada puasa bagi orang yang berpuasa sepanjang masa (puasa dahr)." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Adapun alasan Puasa Nabi Idris atau Dahr tidak dianjurkan dalam Islam karena diduga akan memberatkan diri dan justru menyulitkan dalam menjalankan kewajiban lainnya. 

Hal ini karena Islam mengajarkan keseimbangan dan puasa yang dilakukan bisa dijalankan dengan konsisten tanpa memberatkan.

Lalu bagaimana hukumnya jika seorang Muslim tetap menjalankan Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr?

Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS) mengenai Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr.

Dalam video ceramah yang dilihat tvOnenews.com dari YouTube Kutipan Dakwah UAS, Ustaz Abdul Somad menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar seorang Muslim setidaknya puasa 15 hari setiap bulan.

“Minimal puasa 3 hari, tengah bulan,” kata Ustaz Abdul Somad (UAS).

“Jika sanggup puasa senin kamis setiap seminggu artinya dalam sebulan 12 hari Anda puasa,” saran Ustaz Abdul Somad (UAS).

Kemudian jika sanggup lagi, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyarankan puasa senin kamis ditambah dengan Puasa Ayyamul Bidh.

“Sanggup lagi tambah dengan Puasa Ayyamul Bidh tiga hari berturut-turut 13,14,15 setiap bulan, jadi 15 hari setiap bulan Anda puasa,” nasihat Ustaz Abdul Somad (UAS).

Kemudian jika sanggup lakukanlah Puasa Nabi Daud.

“Sehari puasa sehari tidak, sebulan 15 hari,” jelas UAS.

Jika sanggup lagi barulah lakukan Puasa Dahr. Namun jika ingin melakukan puasa dahr, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan tidak boleh ada mudharat.

“Lebih banyak daripada 8hari, 15 hari. Paling tinggi namanya Puasa Dahr, artinya sepanjang masa,” jelas Ustaz Abdul Somad (UAS).

Ustaz Abdul Somad (UAS) kemudian menjelaskan bahwa yang pernah menjalankan Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr antara lain anak dari Umar bin Khattab dan Siti Aisyah RA, istri Nabi Muhammad SAW.

“Diantara sahabat nabi yang puasa sepanjang masa Abdullah bin Umar bin Khattab anak Umar Bin Khattab yang puasanya sepanjang masa,” jelas Ustaz Abdul Somad (UAS).

“Kemudian yang puasa sepanjang masa adalah Sayyidah Aisyah istri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam,” sambung Ustaz Abdul Somad (UAS).

Namun Aisyah RA menjalankan Puasa Nabi Idris atau Dahr setelah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia.

“Setelah Nabi Muhammad SAW meninggal, Aisyah puasa sepanjang masa,” tandas Ustaz Abdul Somad (UAS).

Kemudian Ustaz Abdul Somad (UAS) mengakui bahwa ada ikhtilaf di antara para ulama mengenai Puasa Nabi Idris atau Dahr.

“Ada yang mengatakan membolehkan puasa sepanjang masa dengan enggak boleh,” kata UAS.

Namun setelah diteliti, Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa para ulama yang membolehkan Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr jika itu tidak membawa mudharat.

“Setelah diteliti yang mengatakan boleh puasa sepanjang masa (Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr) kalau tidak ada menimbulkan Mudharat,” pesan Ustaz Abdul Somad (UAS).

Mudharat sendiri dalam Islam berarti sesuatu yang dapat membawa kerugian, bahaya, atau keburukan bagi diri sendiri atau orang lain.

Mudharat bisa berupa sesuatu yang membahayakan fisik, mental, maupun spiritual dan dalam agama Islam.

Setiap Muslim dianjurkan selalu menghindari segala hal yang bersifat mudharat atau yang dapat merugikan diri dan orang lain.

“Misalnya seperti Sayyidah Aisyah, ia melakukan Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr setelah Nabi Muhammad SAW sudah meninggal dan dia tidak ada anak, jadi tidak ada tanggungan,” jelas Ustaz Abdul Somad (UAS).

“Maka dia (Siti Aisyah RA) hidupnya untuk beribadah,” sambungnya.

Maka jika ingin melakukan Puasa Nabi Idris atau Dahr seorang Muslim haruslah melihat ada atau tidak mudharat yang akan terjadi.

Hal ini karena kata UAS, agama Islam mengajarkan rasionalitas.

“Dalam Islam kita diajarkan buatlah sesuatu yang kira-kira bermanfaat buat orang banyak,” sarannya.

Niat dan Tata Cara Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah RA:

"Berpuasalah niscaya kalian akan sehat (HR. Ath-Thabrani dalam Mu'jam al-Awsath). Dalam puasa, tubuh mendapatkan kesempatan untuk beristirahat dari proses pencernaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan metabolisme dan sistem imunitas tubuh."

Niat dan Tata Cara Puasa Nabi Idris

Bagi seorang muslim yang ingin menjalankan ibadah puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr maka berikut bacaan niatnya.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitu shauma ghodin sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat berpuasa sunnah esok hari karena Allah Ta'ala.

Tata Cara

Sementara untuk tata cara menjalankan puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr tidaklah berbeda dengan puasa sunah pada umumnya. 

Seorang Muslim berpuasa mulai waktu subuh dan berbuka ketika azan maghrib berkumandang.

Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr ini bisa dikerjakan sepanjang tahun. 

Namun Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr tidak boleh dilakukan pada hari-hari yang diharamkan berpuasa, seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Itulah penjelasan dari Puasa Nabi Idris atau Puasa Dahr yang diterangkan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS).

Semoga bermanfaat dan disarankan bertanya langsung kepada Ahli Agama Islam, Ulama atau Pendakwah.

Hal ini tentu dengan tujuan agar Anda mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:14
02:07
04:55
04:12
03:16
01:18
Viral