- Yayasan Khidmatul Ilmi Bantul
Utang telah Jatuh Tempo Tak Kunjung Bayar Sebabkan Depresi, Gus Baha Kasih Solusinya dari Anjuran Nabi Muhammad SAW
tvOnenews.com - Gus Baha menjelaskan tentang utang dalam suatu ceramah. Orang yang berutang akan mengalmi depresi jika belum bayar telah jatuh tempo.
Gus Baha memahami utang telah jatuh tempo tidak kunjung dibayar bagi pengutang. Itu sudah menjadi realitas kehidupan sosial dalam menghadapi masalah.
Perihal kantor leasing, Gus Baha menerangkan mereka akan terus menagih bayaran. Itu terjadi pengutang belum melunaskan utang sesuai dengan perjanjian waktunya.
Dari utang, kata pria bernama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu, bisa membuat mental seseorang jatuh katena belum membayarnya sesuai jatuh tempo ditentukan sebelumnya.
"Kondisi penat, bawaannya itu emosi, enggak suka kumpul," ungkap Gus Baha dinukil tvOnenews.com melalui unggahan video short YouTube Al Ghifari, Minggu (27/10/2024).
- Istockphoto
Bahayanya, orang yang tengah mempunyai masalah akibat terus ditagih kantor leasing dapat memicu depresi hebat. Bahkan bisa menyebabkan bunuh diri akibat tidak bisa memiliki uang.
"Tapi karena kita mungkin jatuh kredit, jatuh utang, punya masalah keluarga, sehingga kita bawaannya selalu emosi," tuturnya.
Pendakwah asal Rembang tersebut pun membagikan solusinya perihal utang. Ia mengatakan cara ini dari ajaran Nabi Muhammad SAW.
Menurut Gus Baha, solusi menghilangkan atau menenangkan dari permalasahan dapat dilakukan dengan uzlah. Cara tersebut telah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW.
"Nah dalam kondisi seperti ini sebaiknya uzlah atau menutup diri," katanya.
Dari anjuran Nabi Muhammad SAW, Gus Baha menjelaskan secara gamblang tentang uzlah. Kegiatan itu merupakan bagian menanamkan kebaikan meski dilakukan cara mengasingkan diri.
"Rasulullah menyebutkan, kamu meninggalkan manusia supaya gak kena keburukan kamu," jelasnya.
Kisah uzlah telah menjadi penjelasan dalam dalil Al Quran. Nabi Ibrahim, Ashabul Kahfi hingga Nabi Musa AS pernah melakukan cara tersebut.
Dalam pengurungan diri, sebagai bentuk merefleksikan segala sesuatu yang membuat seseorang depresi akibat mentalnya dijatuhkan habis-habisan saat mengalami utang.
Pengurungan diri juga sebagai waktu yang tepat dalam menyampaikan doa meminta hajat telah dijelaskan dalam dalil Al Quran dari Surat Maryam Ayat 48, Allah SWT berfirman:
وَاَعْتَزِلُكُمْ وَمَا تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَاَدْعُوْا رَبِّيْۖ عَسٰٓى اَلَّآ اَكُوْنَ بِدُعَاۤءِ رَبِّيْ شَقِيًّا
Artinya: "Aku akan menjauh darimu dan apa yang engkau sembah selain Allah. Aku akan berdoa kepada Tuhanku semoga aku tidak kecewa dengan doaku kepada Tuhanku." (QS. Maryam, 19:48)
Lebih lanjut, ulama ahli tafsir tersebut memahami emosi akan muncul di mana seseorang mengalami momentum yang menyebabkan hatinya tidak terkontrol. Namun, itu hanya sebentar meski orang lain menjadi korbannya akibat teriakan dan gaya songongnya.
Cara tidak melakukan aktivitas apa pun dan mengurung diri dari berbagai kegiatan, dijadikan cara terbaik saat mendapatkan masalah utang melalui uzlah.
"Itu sebaiknya uzlah saja, mengurung diri di kamar atau isolasi sendiri, karena bawaannya baru emosi. Hal ini belum banyak orang yang mempraktekan," tukasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)