- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Bila Pakaian Terkena Najis, Bisakah Dibersihkan dengan Mesin Cuci? Buya Yahya Jelaskan Caranya…
tvonenews.com - Ketika pakaian telah selesai digunakan, sebaiknya segera dicuci agar kembali bersih dan suci.
Seiring dengan kemajuan teknologi, mencuci pakaian sudah sangat mudah dengan menggunakan mesin cuci untuk membersihkan kotoran serta noda yang menempel.
Tetapi perlu diingat, sebab dalam Islam tidak bisa sembarangan mencuci, perlu memperhatikan caranya agar pakaian dapat kembali suci dari najis.
Lantas, bagaimana cara mencuci pakaian yang terkena najis sesuai dengan syariat Islam bila menggunakan mesin cuci?
Dalam satu ceramahnya, Buya Yahya mengungkapkan cara mencuci pakaian yang terkena najis menggunakan mesin cuci sesuai dengan syariat Islam.
Seperti apa penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menerima pertanyaan dari seorang jamaah mengenai cara mencuci pakaian yang benar menggunakan mesin cuci.
"Bagaimana ada yang bilang, kalau mencuci baju itu membilas sabunnya harus dengan air mengalir. Apa benar, dan bagaimana kalau menggunakan mesin cuci?," tanya salah satu jamaah kepada Buya Yahya.
Buya Yahya. (Ist)
Awalnya Buya Yahya menegaskan bahwa umat Islam harus memahami bagaimana cara mensucikan baju dari kena najis terlebih dahulu.
Menurutnya, cara membersihkan pakaian atau baju dari najis sebenarnya sangat sederhana.
"Tidak seruwet yang dibayangkan ibu-ibu dikampung. Mengguyurnya tidak harus tiga kali. Kadang-kadang kan ada, penuh dibuang lagi, penuh dibuang lagi. Sudah gitu suaminya tidak mau membantu," ungkap Buya Yahya pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Langkah pertama, perlu memperhatikan najis yang mengenai pakaian tersebut masih ada bentuknya atau tidak.
Jika masih ada bentuknya, maka diambil dahulu, agar tidak menyebar kemana-mana. Setelah itu, air yang digunakan merupakan air yang banyak atau sedikit.
"Air banyak itu adalah air yang mencapai dua qullah (kulah, tempayan besar). Dua kulah itu kurang lebih 216 literan. Beda kita kalau mencuci baju di kolam, di danau, di sungai, dan seterusnya, bebas, kau guyurkan atau kau celupkan sama. Karena airnya air yang banyak," jelas Buya Yahya.