Ilustrasi mukjizat Nabi Musa AS menjadi pembahasan tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 60.
Sumber :
  • Istockphoto

Nikmat Lain dari Mukjizat Nabi Musa AS untuk Kaumnya, Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 60

Sabtu, 21 September 2024 - 22:08 WIB

tvOnenews.com - Surah Al-Baqarah Ayat 60 mempunyai tafsir yang membahas tentang mukjizat Nabi Musa AS.

Tafsir tentang mukjizat Nabi Musa AS menjadi bagian lanjutan dari pembahasan ayat Surah Al-Baqarah sebelumnya.

Sebelum tafsir ayat 60, Surah Al-Baqarah menerangkan Bani Israil menzalimi diri mereka sendiri.

Mereka mulai berani tidak menjadi orang beriman hingga menyebut nama Nabi Musa AS menjadi "Musa".

Kemudian, mereka tidak akan beriman sebelum Allah SWT menunjukkan wujudnya di hadapannya.

Allah SWT langsung menunjukkan kekuasaan-Nya melalui peristiwa Halilintar membuat Bani Israil hanya tersisa dari generasi untuk masa depan.


Ilustrasi memahami tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 60 dalam Al-Quran. (Istockphoto)

Namun, Allah SWT Maha Agung masih memberikan kenikmatan berupa rezeki, makanan, minuman dan sebagainya kepada mereka saat berada di padang pasir dataran Sinai.

Mereka juga mendapat anjuran untuk pergi ke Baitul Maqdis agar bisa kembali merasakan kenikmatan makanan di sana.

Sayangnya Bani Israil menentang perintah Allah SWT dengan cara mengubah syariat sujud dalam agama Islam menjadi mengangkat kepala.

Terkini, Bani Israil mendapat anugerah kenikmatan lain melalui mukjizat yang dimiliki Nabi Musa AS menjadi pembahasan dalam tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 60.

Dikutip tvOnenews.com melalui Quran Kemenag, tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 60 berjudul "Nikmat Lain dari Mukjizat Nabi Musa AS untuk Kaumnya".

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 60

وَاِذِ اسْتَسْقٰى مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِّعَصَاكَ الْحَجَرَۗ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۗ قَدْ عَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ ۗ كُلُوْا وَاشْرَبُوْا مِنْ رِّزْقِ اللّٰهِ وَلَا تَعْثَوْا فِى الْاَرْضِ مُفْسِدِيْنَ

Bacaan Latin: Wa izistasqaa muusaa liqaumihii faqulnadrib bi‘asaakal-hajar(a), fanfajarat minhusnataa ‘asyrata ‘ainaa(n), qad ‘alima kullu unaasim masyrabahum, kuluu wasyrabuu mir rizqillaahi wa laa ta‘sau fil-ardi mufsidiin(a).

Artinya: "(Ingatlah) ketika Musa memohon (curahan) air untuk kaumnya. Lalu, Kami berfirman, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!" Maka, memancarlah darinya (batu itu) dua belas mata air. Setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan." (QS. Al-Baqarah, 2:60)

Tafsir ayat 60 ini menjelaskan nikmat lain berasal dari mukjizat Nabi Musa AS meliputi ketersediaan air untuk sumber kehidupan.

Setiap makhluk hidup akan memerlukan ketersediaan air yang berasal dari mukjizat Nabi Musa AS.

Hal itu membuat Bani Israil kembali diingatkan ketika Nabi Musa AS memohon meminta air untuk mereka.

Permohonan tersebut menjadi peristiwa ketika Nabi Musa AS dan Bani Israil sedang mengalami kehausan hebat di gurun Sinai.

Nabi Musa AS langsung mendapat perintah melalui firman-Nya agar batu di hadapannya dipukul oleh beliau.

Nabi Musa AS memukul batu tersebut harus menggunakan tongkatnya sebagai mukjizat paling dahsyat dimiliki beliau.

Seketika batu tersebut memancarkan air setelah dipukul dengan mengeluarkan dua belas mata air.

Duau belas mata air tersebut ternyata sesuai dengan jumlah suku yang ada di Bani Israil berasal dari keturunan dua belas anak Nabi Yaqub AS.

Kemudian, setiap suku Bani Israil telah mengetahui tempat air minumnya masing-masing.

Bani Israil kembali mendapat perintah untuk menikmati makanan berupa al-mann dan as-salwa berasal dari bagian anugerah didatangkan oleh Allah SWT.

Kenikmatan tersebut terus menjadi pengingat agar Bani Israil tidak berkeliaran tanpa tujuan yang jelas di bumi.

Terutama Allah SWT melarang Bani Israil untuk berbuat kerusakan bisa menimbulkan kerugian dan dampak negatif terhadap makhluk hidup lainnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:14
02:49
06:34
01:55
02:35
01:52
Viral