- Dok. Media Center Haji 2024
Sirah Nabawiyah: Saat Malaikat Jibril Pertama Kali Sampaikan Wahyu ke Nabi Muhammad SAW di Gua Hira
Inilah yang menjadi sebagai suatu perubahan yang untuk kemudian hari mempersiapkan diri menghadapi urusan besar yang sudah menantinya yakni mengemban amanah yang agung, merubah wajah bumi dan meluruskan garis sejarah.
Dok. Seorang Peziarah saat Mencoba Masuk ke Gua Hira (Sumber: Istimewa)
Malaikat Jibril Turun Membawa Wahyu
Usia 40 tahun dikatakan merupakan usia kematangan dari seorang manusia.
Namun ada yang mengatakan bahwa pada usia 40 thaun inilah para Rasul diutus.
Pada usia 40 tahun ini dikatakan tanda-tanda nubuwwah atau kenabian nampak dan bersinar.
Adapun tanda-tanda kenabian pada Nabi Muhammad SAW yang muncul di usia 40 tahun antara lain ada sebuah batu di Makkah yang mengucapkan salam kepada beliau juga tidak bermimpi kecuali sangat jelas, sejelas fajar subuh yang menyingsing.
Hal ini berlangsung hingga enam bulan-sementara masa kenabian berlangsung selama dua puluh tiga tahun.
Sehingga ru’ya shadiqah (mimpi yang benar) ini merupakan bagian dari empat puluh enam tanda kenabian.
Ketika pengasingan diri (uzlah) di gua Hira memasuki tahun ketiga, tepatnya di bulan Ramadhan, Allah SWT mengangkat beliau sebagai Nabi.
Kemudian Malaikat Jibril turun kepada Nabi Muhammad SAW dengan membawa beberapa ayat Al-Qur'an.
Penulis buku Sirah Nabawiyah yakni Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri mengatakan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW secara tepat terjadi pada hari Senin, tanggal 21 Ramadhan, di malam hari, bertepatan dengan tanggal 10 Agustus tahun 610 M.
Hal ini dikatakannya setelah memperhatikan dan mengamati beberapa bukti penguat dan dalil-dalil yang ada.
Wahyu pertama turun kepada Nabi Muhammad SAW saat beliau berusia 40 tahun, 6 bulan, 12 hari menurut Kalender Hijriah dan sekitar usia 39 tahun, 3 bulan, 20 hari berdasarkan kalender Masehi.
Memang ada beberapa pendapat mengenai tanggal turunnya wahyu. Namun mengenai hari, semua sepakat di hari senin.
Pendapat ini dipertegas oleh hadits yang diriwayatkan para Imam hadits dari Abu Qatadah yang bahwasanya Rasulullah SAW saat ditanya perihal berpuasa pada hari Senin, lalu beliau menjawab,
"Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula diturunkan wahyu kepadaku."