- istockphoto
Tafsir Surah Al Kahfi Ayat 24: Katakan Janji dengan In syaa Allah, Itu Hanya Terjadi Jika Dikehendaki Allah SWT
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam surah Al Kahfi, setiap Muslim disarankan selalu mengucapkan in syaa Allah jika ingin berjanji.
Hal ini karena janji itu tidak bisa ditepati jika Allah tidak berkehendak.
Hal ini jelas tercantum dalam firman Allah SWT surah Al Kahfi ayat 24.
Berikut lafadz, arti dan tafsirnya.
اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا
Illā ay yasyā'allāh(u), ważkur rabbaka iżā nasīta wa qul ‘asā ay yahdiyani rabbī li'aqraba min hāżā rasyadā(n).
Artinya: kecuali (dengan mengatakan), “Insyaallah.” Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.”
Tafsir Ringkas Kemenag
Kecuali engkau janjikan hal itu dengan mengatakan In syaa Allah, yakni jika dikehendaki Allah.
Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa mengaitkan janjimu dengan kehendak Allah.
Begitu engkau ingat, kaitkanlah janjimu itu dengan mengatakan Insya Allah dan katakanlah wahai Nabi Muhammad, “Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepadaku untuk menjelaskan sesuatu kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini, yakni dari kisah penghuni gua dalam memberi petunjuk kepada kenabianku.”
Tafsir Tahlili
Dalam ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa jawaban Nabi terhadap pertanyaan orang-orang musyrik Mekah hendaklah disertai dengan kata-kata “in syaa Allah” yang artinya “jika Allah mengizinkan”.
Sebab ada kemungkinan seseorang akan meninggal dunia sebelum hari besok itu datang dan barangkali ada suatu halangan, sehingga dia tidak dapat mengerjakan apa yang diucapkannya itu. Bilamana dia menyertainya dengan kata insya Allah, tentulah dia tidak dipandang pendusta dalam janjinya.
Sekiranya seseorang terlupa mengucapkan kata-kata insya Allah dalam janjinya, hendaklah dia mengucapkan kalimat itu sewaktu dia teringat kapan saja.
Sebagai contoh pernah Rasul saw mengucapkan kata insya Allah setelah dia teringat.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abū Dawūd bahwa beliau mengucapkan, “Demi Allah pasti akan memerangi Quraisy,” kemudian beliau diam lalu berkata, “In syaa Allah ........”
Allah swt kemudian menyuruh Rasul-Nya supaya mengharapkan dengan sangat kepada-Nya supaya Allah memberikan petunjuk kepada beliau ke jalan yang lebih dekat kepada kebaikan dan lebih kuat untuk dijadikan alasan bagi kebenaran agama.
Allah swt telah memenuhi harapan Nabi saw tersebut dengan menurunkan kisah nabi-nabi beserta umat mereka masing-masing pada segala zaman. Dari kisah nabi-nabi dan umatnya itu, umat Islam memperoleh pelajaran yang sangat berfaedah bagi kehidupan mereka dunia dan akhirat.
Itulah tafsir lengkap yang dilansir tvOnenews.com dari Qur’an Kemenag.
Wallahu’alam
(put)