- Freepik
Naskah Khutbah Jumat Singkat 23 Agustus 2024: Tiga Cara Orang Tua Menjaga Anak dari Perbuatan Keji
tvOnenews.com - Naskah khutbah Jumat berfungsi sebagai bahan kegiatan ceramah yang disampaikan oleh khatib kepada jemaah shalat Jumat.
Naskah khutbah Jumat memiliki tujuan agar pesan dan nasihat tentang takwa disampaikan sebagai bentuk pengingat jemaah sebelum memulai shalat Jumat.
Naskah khutbah Jumat singkat ini menjadi bahan ceramah untuk pelaksanaan shalat Jumat, 23 Agustus 2024.
Adapun tema dalam naskah khutbah Jumat berbicara tentang orang tua harus menjaga anak mereka dari perbuatan keji alias zina.
Hal ini mengingatkan kasus perselingkuhan sedang meninggi baik dari lingkup publik figur, selebritis, dan masyarakat.
Dikutip tvOnenews.com dari laman resmi NU Online, Kamis (22/8/2024), naskah khutbah Jumat singkat ini berjudul "Tiga Cara Orang Tua Menjaga Anak dari Perbuatan Keji".
Ilustrasi jemaah shalat Jumat berdoa setelah mendengar naskah khutbah Jumat dari ceramah khatib. (Istimewa)
Naskah Khutbah Jumat Singkat Tema Tiga Cara Orang Tua Menjaga Anak dari Perbuatan Keji
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Jemaah sidang Jumat yang berbahagia dirahmati Allah SWT
Pertama-tama, khatib mengajak kita semua selalu memanjatkan pujian bagi Allah SWT telah memberikan keberkahan dan karunia-Nya yang membuat kita masih menghirup udara bebas sampai saat ini.
Khatib juga tidak lupa mengajak kita semua untuk mengucap shalawat kepada Nabi kita Muhammad SAW telah berjuang menyebar kebenaran dari Allah SWT kepada seluruh umat manusia agar memeluk agama Islam.
Saat ini kita mengetahui bahwasanya kasus perselingkuhan sedang marak-maraknya yang membuat kita harus selalu menjaga diri.
Terutama kita menjadi orang tua harus tetap mengawasi dan selalu waspada terhadap anak-anak kita di mana pun berada.
Pada dasarnya kita tidak mengetahui apa saja aktivitas anak-anak kita saat dilepas sebagaimana bentuk memberikan kebebasan.
Namun, kebebasan tersebut meliputi malapetaka terutama bagi anak-anak kita yang sudah menikah melakukan tindakan yang dilarang oleh Allah SWT.
Misalnya salah satu anak kita telah menikah dan memiliki pasangan hidup tetapi berani melakukan perselingkuhan dengan orang lain.
Perselingkuhan menyebabkan rumah tangga retak dan sangat sulit untuk dibangun kembali meski harus melalui beberapa rintangan.
Anak-anak yang berani berselingkuh setelah mereka berkeluarga dapat memicu adanya perzinahan dan tindakan tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT.
Kaum muslimin rahimahumullah
Kita senantiasa menjaga pandangan mata yang berpusat kepada orang lain sebagai salah satu pemicu diri kita akan menyukai orang tersebut.
Hal itu sudah menunjukkan kita telah melakukan hal-hal yang tidak dihalalkan untuk dilihat dan harus tetap menjaga kemaluan agar diri tetap suci dan bersih dari keburukan.
Adapun orang tua menjaga untuk menginginkan anak bisa aman dan terhindar dari perbuatan keji dapat mengikuti beberapa cara ini.
Cara ini menjadi usaha memberantas perzinaan dan tindakan kekerasan seksual sebagai bentuk penjagaan diri baik untuk diri sendiri dan anak-anak kita.
Dalam Surah At-Tahrim ayat 6 menjadi dalil Al-Quran menerangkan umat Muslim baik orang tua harus menjaga keluarga terutama anak-anak mereka agar mereka terhindar dari azab dan pedihnya api neraka, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim, 66:6)
Kemudian, maraknya kasus perselingkuhan dan perzinaan bermula dari penyebab sering dan kecanduan menonton video negatif yang tidak patut ditiru dan bisa menjauh dari ajaran agama Islam.
Maka, ada tiga cara agar orang tua menjaga anak terhindar dari menonton video negatif penyebab perselingkuhan dan perzinahan.
3 Cara Orang Tua Menjaga Anak dari Perbuatan Keji
Jemaah sidang Jumat yang dirahmati Alah SWT
Pertama, orang tua harus tetap mengawasi anak ketika menggunakan ponsel untuk membuka internet karena zaman sekarang sudah berbasis teknologi canggih.
Orang tua harus selalu waspada saat anak membuka media sosial karena menjadi tempat atau sarang hal-hal negatif yang dapat merangsang pikiran mereka.
Orang tua juga harus mewaspadai saat anak mempunyai pergaulan yang tidak aman meski pertemanan yang baik juga bisa mempengaruhi perbuatan keji.
Dalam Mafatihul Ghaib, Imam Fakhruddin Ar-Razi menerangkan setiap umat Muslim diharuskan menjaga diri dan keluarga sebagai benteng terus berada di dalam kebaikan.
Ada beberapa cara dalam menjaga diri meliputi menanamkan pendidikan diri dan keluarga, memberikan perintah terhadap diri sendiri dan keluarga untuk terus menanamkan amalan kebaikan dan mencegah amal buruk.
Kedua, pelajaran agama menjadi pembekalan untuk membentengi anak karena ini menjadi salah satu kewajiban yang harus dilakukan para orang tua.
Dari pelajaran agama dan nilai-nilai hingga norma Islam bisa menjadi acuan dan menumbuhkan pengetahuan terhadap bahaya hal negatif.
Dalam salah satu hadits menerangkan anak yang selalu menerapkan pembekalan pelajaran agama sebagai bentuk mempersiapkan generasi bangsa yang semakin baik, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يُؤَدِّبَ الرَّجُلُ وَلَدَهُ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بِصَاعٍ أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِي
Artinya: Dari sahabat Jabir bin Samurah RA, Rasulullah SAW bersabda, ‘Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha." (HR. At-Tirmidzi)
Ketiga, orang tua harus memberikan edukasi agar anak bisa menggunakan teknologi untuk mencari berbagai hal-hal positif dan menjauhi hal negatif.
Cara orang tua mengajarkan anak untuk memanfaatkan teknologi yang semakin maju sejak dini sebagai bentuk anak mempunyai ilmu pengetahuan lebih terkait hal-hal positif.
Misalnya anak yang mendapat pembekalan pemanfaatan teknologi sejak dini sudah mengetahui apa saja yang dilarang oleh agama Islam.
Tak hanya itu, anak juga bisa meraih kesuksesan karena dalam hidupnya selalu untuk menggunakan hal-hal membentuk kebiasaan baik.
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khatib menyampaikan khutbah Jumat pertama bagaimana cara orang tua menjaga anak terhindar dari perbuatan keji meliputi perselingkuhan menyebabkan zina.
Semoga anak-anak kita tetap memegang istiqamah dan menjadi saleh atau salehah sebagai pembekalan kita untuk di akhirat kelak. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)