Apa Ada Dalilnya Dzikir Bareng Setelah Shalat Berjamaah? Apa Hukumnya dalam Islam? Ustaz Adi Hidayat Beri Penjelasan, Ternyata....
Sumber :
  • Istockphoto

Apa Ada Dalilnya Dzikir Bareng Setelah Shalat Berjamaah? Apa Hukumnya dalam Islam? Ustaz Adi Hidayat Beri Penjelasan, Ternyata...

Kamis, 22 Agustus 2024 - 15:30 WIB

tvOnenews.com - Pernahkah Anda mengalami situasi di mana setelah shalat berjamaah di masjid, imam memimpin dzikir bersama dengan suara keras?

Sementara beberapa makmum memilih berdzikir sendiri-sendiri. Lantas, manakah yang lebih utama antara dzikir bersama imam atau dzikir sendirian setelah shalat berjamaah?

Dzikir setelah shalat fardhu merupakan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap muslim. 

Dalam hal ini, pertanyaan sering muncul mengenai apakah lebih baik melakukan dzikir bersama dengan imam atau melakukannya secara individual. 

Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan terkait hal ini berdasarkan dalil-dalil yang shahih.

Dalam tayangan di kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa dzikir setelah shalat fardhu, baik dilakukan sendirian maupun berjamaah, memiliki keutamaannya masing-masing.

Menurut beliau, disunnahkan untuk tidak segera beranjak dari tempat duduk setelah shalat, melainkan meluangkan waktu untuk berdzikir dan berdoa terlebih dahulu.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, "Dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman, 'Apabila kamu telah menyelesaikan shalatmu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring. Kemudian, apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sungguh, shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.'" 

Ustaz Adi Hidayat jelaskan dalil dan hukum dzikir bersama setelah shalat berjamaah. Sumber: tim tvOnenews

Ayat ini menegaskan pentingnya dzikir sebagai bentuk mengingat Allah setelah melaksanakan shalat.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat mengutip hadits riwayat Muslim yang mengajarkan dzikir yang diucapkan Rasulullah SAW setelah shalat, "Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah, Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta ya dzaljalali wal ikram." 

Dzikir ini dianjurkan untuk dibaca setelah shalat, baik secara berjamaah dengan dipimpin oleh imam maupun secara individual.

Terkait dengan cara pelaksanaan dzikir, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa pada awalnya Rasulullah SAW mengajarkan dzikir dengan cara dikeraskan suaranya. 

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahu ta'ala anhuma, "Pada masa awal, Nabi SAW membimbing para sahabat dengan mengeraskan suara dzikir agar mereka dapat menghafal dan memahaminya."

Namun, setelah para sahabat memahami dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah, mereka mulai melaksanakannya sendiri-sendiri. 

"Setelah mereka semua mengetahui dzikirnya, cara bacanya, masing-masing paham bahkan tahu kalimat-kalimat yang Nabi ajarkan, maka muncullah kemudian dzikir sendiri-sendiri," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Dalam pandangan Imam Syafi'i, dzikir berjamaah dengan suara keras dianjurkan dalam situasi di mana jamaah belum memahami dzikir tersebut. 

"Kata Imam as-Syafi'i, akan lebih baik jika Anda masuk ke lingkungan yang belum paham tentang dzikir maka bacakan bimbing mereka dengan yang jahar (keras)," terang Ustaz Adi Hidayat.

Namun, jika jamaah sudah memahami dzikir yang diajarkan, maka dianjurkan untuk melakukannya secara individu dengan suara pelan atau dalam hati. 

"Jika sudah diketahui dengan baik, maka silahkan berdzikir dengan sir (pelan) sehingga setiap orang bisa memohon dengan kepentingannya masing-masing," lanjutnya.

Dalam hadist lain, Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya dzikir setelah shalat berjamaah. 

Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang duduk di tempat shalatnya setelah selesai shalat, seraya berzikir kepada Allah sampai terbit matahari, maka Allah akan memberinya pahala sebagaimana pahala haji dan umroh yang sempurna."

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dzikir setelah shalat fardhu bisa dilakukan baik secara berjamaah maupun individu, tergantung pada kondisi dan pemahaman jamaah. 

Dalam kondisi di mana jamaah belum memahami dzikir, dianjurkan untuk melakukannya bersama imam dengan suara keras. Namun, jika dzikir sudah dipahami, maka melakukannya secara individual dengan suara pelan atau dalam hati juga merupakan pilihan yang baik.

Dzikir merupakan bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, baik dilakukan secara berjamaah maupun individu, karena merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengingat-Nya dalam setiap keadaan. 

Sebagaimana yang dijelaskan dalam berbagai dalil dan hadis, keduanya memiliki keutamaan yang dapat membawa keberkahan dan rahmat dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim. (udn)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
01:57
01:34
01:06
02:16
06:07
Viral