- Kolase Freepik & Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Dokter Kandungan Curhat Anak Gadis 10 Tahun Sudah Kebiasaan Hubungan seksual, Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Para Orang Tua
Ia menyebut anak gadis 10 tahun itu telah berpacaran selama dua minggu oleh seorang laki-laki berusia 13 tahun.
"Itu pun kenal dari Instagram, TikTok dan sebagainya. Jadi mereka nginap di rumah itu," katanya.
Mereka memutuskan menginap di salah satu rumah teman perempuannya lantaran orang tuanya telah pergi ke rumah sakit dan kondisinya kosong.
dr. Yulfa merasa terkejut setelah melakukan pendekatan secara psikologi agar anak tersebut menceritakan seluruh aktivitasnya.
"Ternyata di situ dia dan ternyata ketika sama saya dia ngaku iya 'saya sudah mohon maaf, ci*man sudah dipegang bagian atas dan juga di bagian bawah'," terang sang dokter.
dr. Yulfa juga mendapatkan bagian jenis kelamin anak gadis tersebut telah rusak sesuai dengan pengakuan telah berhubungan intim terhadap pacarnya yang baru jadian selama dua minggu.
"Saya mendapatkan memang selaput darah emang sudah robek dan ada robek. Ya Tuhan, Ya Allah, Ya Rabbi, Ya Karim, 10 tahun saya enggak nyangka begitu," terangnya.
Dari dr. Yulfa yang membeberkan seorang anak SD baru 10 tahun sudah melakukan hubungan seksual menjadi perhatian para orang tua.
Lantas, bagaimana cara orang tua menjalankan tugasnya menjaga anak dari kasus gadis SD 10 tahun telah kecanduan hubungan seksual? Ustaz Adi Hidayat menyikapi hal tersebut.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang kecanduan seksual terhadap anak.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan seorang anak baik laki-laki dan perempuan yang kecanduan hubungan seksual awalnya dipicu dengan aktivitas pornografi.
Menurutnya, film video tidak senonoh menjadi pemantik otaknya telah terangsang dan menghayal sesuatu yang dilihat di depannya.
Tak hanya itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa, video tidak senonoh juga bisa merusak otak karena memikirkan hal yang tidak wajar saat itu.
"Pornografi itu, begitu seseorang menggunakan fungsi pandangannya melihat tayangan seperti itu, itu langsung merusak ke fungsi otaknya," terangnya.
Ia menyebutkan bahwa, nafsu yang dimiliki seorang anak sulit dikontrol karena mereka masih belum menyadari betapa bahayanya kegiatan tersebut.