- Kolase Tangkapan Layar YouTube Uya Kuya TV & X Nahdlatul Ulama
Akun Habib Bahar Bin Smith Unggah Video Pengeroyokan Kiai NU di Karawang, Ketum PBNU: Perbedaan soal Nasab Ba'alawi...
Kemudian, seorang santri dan anggota Banser NU, Ao Ulumudin juga menjadi korban pengeroyokan saat melindungi Kiai Ikhsan.
"Mereka tetap tidak percaya bahwa tidak ada Ki Imat tersebut di dalam mobil," tutur Ao.
"Hingga melakukan kekerasan terhadap korban dan kendaraan pun diamuk oleh puluhan orang tak dikenal itu, hingga mengalami kerusakan parah," sambung Ao.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyebut motif penyerangan OTK terhadap Kiai dari NU di Karawang diduga karena nasab Ba'alawi.
Gus Yahya sapaan akrabnya menduga bahwa puluhan OTK melakukan aksi tersebut disebabkan karena persoalan perbedaan pendapat terhadap nasab Ba'alawi.
Ketua Umum PBNU itu menyampaikan dugaan motif penyerangan OTK karena kontroversi keturunan Nabi Muhammad SAW saat konferensi pers di Kantor PCNU Surabaya.
"Terkait kontroversi nasab Ba'alawi. Kami tahu memang ada perbedaan, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu," ujar Gus Yahya dikutip tvOnenews.com, Rabu (14/8/2024).
Gus Yahya berharap soal kontroversi perbedaan pandangan nasab Ba'alawi tidak dilakukan dengan kekerasan.
Menurutnya, perbedaan pandangan tersebut sering ditemukan meski berbagai respons harus dilakukan secara baik-baik dan terhormat.
Ia mengatakan sikap dewasa yang ditunjukkan dalam perbedaan tersebut agar tidak memicu polemik baru.
Ia tidak menginginkan dugaan perkara perbedaan pandangan nasab Ba'alawi tidak berlanjut setelah kasus pengeroyokan OTK terhadap Kiai Ikhsan.
"Kita meminta semua pihak saling mengormati perbedaan dan tidak menjadikan ini sebagai bahan olok-olok dan saling memanasi," tutur Gus Yahya.
Meski demikian, Gus Yahya berharap agar seluruh warga NU dan Banser tetap menahan diri dan tidak terpancing emosinya.
Gus Yahya mengabarkan kasus pengeroyokan terhadap Kiai Ikhsan sedang ditangani pihak Kepolisian, khususnya dari Mapolres Karawang.
"Dan Alhamdulillah sekarang kepolisian sudah memproses," tandas Ketua Umum PBNU itu.
(hap)