- Kolase Tim tvOne & Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Saka Tatal Penuhi Nazar Lakukan Sumpah Pocong, Iptu Rudiana Malah Tak Hadir, Buya Yahya Sebut Tindakan itu Disebut...
Namun, jika Saka Tatal berbohong maka akan ada siksaan dari Allah SWT karena telah terlibat dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Saka Tatal mengaku sudah mantap untuk bersumpah pocong saat menggunakan pakaian koko berwarna hitam sebelum ditutup dengan kain kafan.
"Saka Berani, tetap!," kata Saka Tatal.
Pimpinan Padepokan Amparan Jati Raden Gilap Sugiono menyayangkan Iptu Rudiana tidak hadir saat pelaksanaan sumpah pocong.
Gilap menyampaikan sumpah pocong tidak akan berarti apabila salah satu pihak tidak hadir dan tak memenuhi nazar atau tantangannya.
"Kalau satu orang, efeknya tidak akan ketara. Tidak akan bisa kita lihat karena harus dua-duanya (Saka dan Iptu Rudiana)," terang Gilap.
"Kalau pun misalnya satu orang saja yang mau saya tidak bisa memaksa. Kalau satu orang efeknya tidak bisa kita lihat karena harus dua-duanya jadi siapa yang bohong atau dusta itulah yang menerima tulahnya," lanjutnya.
Meski demikian, Saka Tatal dan pihaknya langsung masuk ke dalam karena proses sumpah pocong akan dilakukan.
Saka Tatal pun memberanikan menggunakan kain kafan sebagaimana layaknya bentuk pocong saat menjalani sumpah ini.
Dari sikap Saka Tatal menjawab tantangan dari Iptu Rudiana untuk sumpah pocong masih menimbulkan perdebatan jika diambil dari perspektif ajaran Agama Islam.
Lantas, apakah boleh seorang Muslim melakukan sumpah pocong berkaca dari sikap Saka Tatal merespons tantangan Iptu Rudiana? Buya Yahya menjelaskan kasus ini sebagai berikut.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Buya Yahya, Jumat (9/8/2024), pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menerangkan tentang sumpah pocong.
Mulanya Buya Yahya menuturkan bahwa sumpah pocong salah satu bentuk ritual untuk memenuhi sumpahnya yang telah diucapkan sebelumnya.
Keputusan sumpah tersebut berawal dari atas tuduhan perkara yang mengarah kepada diri seseorang.
Seseorang akan menggunakan kain kafan yang akan membentuk rupa seperti pocong.
Buya Yahya menuturkan adanya istilah Mubahalah saat seseorang bersumpah untuk mengatasnamakan Allah SWT di dalam Agama Islam.
Menurut Buya Yahya, Islam masih memperbolehkan Mubahalah. Hal ini bertujuan agar suatu kaum bisa berkumpul dalam satu tempat.