- dok. medsos instagram/facebook
Heboh Foto 5 Tokoh Muda Nahdliyin Temui Presiden Israel, Gus Fahrur Tegaskan Mereka Pergi Tanpa Mandat PBNU
Jakarta, tvOnenews.com-- Heboh soal 5 tokoh muda Nahdliyin (NU) yang bertemu presiden Israel ramai di Media Sosial (Medsos) X atau Twitter.
Kelima tokoh muda NU tersebut ialah pria yang diketahui paham agama Islam. Kelima pria itupun mendapat ejekan di Medsos dengan sebutan "Netanyahu United".
Hal ini tentu sangat disesalkan oleh masyarakat mengingat kondisi Palestina dan negara Israel masih memanas.
Atas foto yang diunggah oleh Zen Maarif, ia salah satu dari 5 Tokoh NU viral itu di Medsos, memperlihatkan mereka berswafoto bersama presiden Israel dengan keterangan foto seperti ini.
Diketahui, 5 Nahdliyin atau sosok yang paham NU tersebut, antara lain Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
"Berbincang langsung dengan Presiden Israel. Saya bukan demonstran, Filsuf-Agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dari melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan.
Terkait konflik antara Hamas-Israel, relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Izaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di Istana Sang Presiden. Semoga terbaik yang dianugerahkan untuk kita semua," tulis keterangan foto dari Zen Maarif dikutip dari Facebooknya, Senin (15/7/2024)
Atas unggahan tersebut, memicu rasa marah warganet (netizen) dan dikecam seluruh pihak PBNU. Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi kelima orang tersebut dipastikan tidak mendapatkan mandat.
Mereka, kata Gus Fahrur berangkat dengan niat sendiri.
"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," ujar Gus Fahrur kepada tvOnenews.com, Senin (15/7/2024)
"Kepergian lima orang itu ke Israel, adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.
Atas sikap kelima pemuda itu, Gus Fahrur merasa sangat menyayangkan. Sebab NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus-menerus yang dilakukan Israel.
Menurut Gus Fahrur, kelima Nahdliyin itu sudah melukai perasaan semua umat muslim di Indonesia.
"Kita menyesalkan kepergian mereka ke Israel, sungguh tindakan yang sangat-sangat tidak bijaksana, membingungkan, dan mendapatkan banyak kecaman dari pengurus PBNU, Kunjungan itu melukai perasaan ummat islam indonesia," tegas Gus Fahrur (klw)