Gua Hira yang Terletak di Jabal Nur, Tempat Nabi Muhammad SAW Pertama Kali Menerima Wahyu dari Allah SWT Melalui Malaikat Jibril.
Sumber :
  • Khairul Umam/Media Center Haji 2024

Hira, Gua Kecil di Jabal Nur Tempat Nabi Muhammad SAW Uzlah dan Menerima Wahyu untuk Pertama Kali

Selasa, 2 Juli 2024 - 07:14 WIB

Madinah, tvOnenews.com - Adalah Gua Hira yang terletak di Jabal Nur, Makkah yang menjadi tempat yang biasa dijadikan oleh Nabi untuk melakukan perenungan.

Ketika usia Rasulullah mendekati 40 tahun, Baginda Nabi SAW mulai sering mengasingkan diri atau uzlah.

Gua Hira yang terletak sekitar 2 mil dari Makkah ini amatlah sejuk.

Dengan panjang sekitar 4 hasta dan lebar hanya 1,75 hasta, Baginda Nabi tinggal di dalam Gua Hira selama bulan Ramadhan.

Di Gua Hira inilah, Nabi menghabiskan waktu dalam beribadah dan berpikir mendalam mengenai apa yang ada di dalam sekitarnya.

Dilansir dari Buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, pilihan uzlah yang diambil oleh Rasulullah SAW ini merupakan bagian dari takdir (skenario) Allah terhadap Nabi.

Uzlah yang diatur oleh Allah SWT terjadi tiga tahun menjelang beliau diangkat sebagai Rasul.

Beliau akan menjalani uzlah selama sebulan dengan semangat hidup yang penuh kebebasan dan merenungi keghaiban yang tersembunyi di balik kehidupan tersebut.

Ketika pengasingan atau uzlah yang dilakukan memasuki tahun ketiga, tepatnya di bulan Ramadhan, turunlah Malaikat Jibril dengan membawa beberapa ayat Al-Qur’an.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin, 21 Ramadhan, malam hari, atau bertepatan dengan 10 Agustus 610 Masehi.

Saat itu Nabi Muhammad SAW sudah berusia 40 tahun, 6 bulan, 12 hari, menurut kalender hijriah.

Sementara menurut kalender masehi, saat itu Baginda Rasul berusia 39 tahun, 3 bulan, 20 hari.

Setelah menerima wahyu di Gua Hira, Rasulullah SAW pulang dengan merekam potongan surat Al Alaq yang diminta oleh Malaikat Jibril untuk dibacanya.

Dalam kondisi gemetar, Rasulullah SAW langsung menemui istrinya, Khadijah RA, sambil berucap, ‘Selimuti aku! Selimuti Aku!’

Beliau pun diselimuti hingga rasa takutnya hilang.

Beliau lalu bertanya kepada Khadijah, ‘Ada apa denganku ini?’ Lantas beliau menuturkan apa yang telah terjadi pada dirinya dan mengatakan “Aku amat khawatir akan diriku’.

Kemudian, Khadijah bersama Nabi untuk menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, sepupu Khadijah.

Waraqah adalah seorang penganut agama Nasrani pada masa jahiliyah yang mampu menukil beberapa tulisan Injil dan Ibrani.

Waraqah saat itu sudah tua dan buta.

Kemudian setelah bertemu Waraqah, Nabi Muhammad SAW menceritakan apa yang terjadi terhadap dirinya.

Lalu Waraqah mengatakan, ‘Itu adalah makhluk kepercayaan Allah (Jibril) yang telah diutus oleh Allah SWT kepada Nabi Musa! Andai saja aku masih bugar dan muda ketika itu! Andai saja aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu!’

Rasulullah SAW lalu bertanya ‘Apakah mereka akan mengusirku?’

Waraqah menjawab, ‘Ya, tidak seorangpun yang membawa seperti yang engkau bawa ini melainkan akan dimusuhi, dan jika aku masih hidup pada saat itu niscaya aku akan membelamu dengan segenap jiwa ragaku.’

Selang beberapa dari itu, Waraqah meninggal dunia dan wahyu mengalami masa vakum.

Wallahu’alam

 

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral