- dok.tangkapan layar youtube
Apakah Boleh Tempat Wudhu Menyatu Sama Toilet, Batalkah? Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat Niat Jadi...
Jakarta, tvOnenews.com- Wudhu ialah bagian terpenting untuk membersihkan diri dari hadast sebelum melakukan ibadah shalat. Dalam praktiknya, kita biasa lakukan ini di tempat wudhu menyatu dengan toilet atau tempat mandi, bagaimana hukumnya? ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Dalam YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi menjelaskan alangkah baiknya bila tempat wudhu dengan toilet itu terpisah. Dengan tujuan untuk menyempurnakan niat dan praktik berwudhu.
Saat wudhu, ia katakan seseorang tentu akan melafalkan toyyibah (thayyibah) atau niat dan doanya sebelum dan sesudah wudhu. Apabila tempatnya bergabung, maka tertahankan lah ucapan tersebut, hanya bisa dilafalkan dalam hati.
"Idealnya tempat wudhu itu terpisah dengan toilet, karena di dalam wudhu juga kita menyertakan kalimat toyyibah baik belum ataupun setelah wudhu. Contohnya kaya bismillahirrahmanirrahim sebelum wudhu," ujar Ustaz Adi dikutip, Sabtu (8/6/2024)
"Hal ini sebagai dasar gambaran niatnya untuk Allah SWT. setelah wudhu pun juga kita mengatakan syahadat juga kita mengatakan kalau kita tambahkan doa lain. Kalimat -kalimat toyyibah ini, merupakan doa-doa menyebutkan asma nama allah tidak disebutkan di dalam toilet," jelasnya
"Kenapa? kita minta ampunan ketika keluar karena kita menahan diri dari pengungkapan kalimat toyyibah yang biasanya kita ucapkan di setiap tempat gitu kan istighfar, sholawat dan sebagainya nah ketika itu terputus saat masuk toilet ya," tanyanya saat penjelasan.
Apabila kondisinya tidak memungkinkan. Kata Ustaz Adi Hidayat, maka tetap diperkenankan wudhu di dalam tempat yang bersatu dengan toilet tadi.
Sebab dalam agama, tidak ada kata haram. Dan spesifikasinya, kalau akan batalkan wudhu, tetapi tidak menyempurnakan cara berwudhu tadi.
Sebab kalimat Allah swt tertahan dan hanya bisa diungkapkan dalam hati. Sehingga, ia mendorong tetap fokus dan niatkan, seperti biasa, jika kondisinya tetap wudhu menyatu dengan toiletnya.
"Tidak berhukum haram kalau tidak memungkinkan, tetapi kalau terpisah itu lebih baik. Jadi tidak masalah," terangnya
"Barangkali kesempurnaan dalam berwudhu tidak kita dapati, karena tidak mampu sebutkan kalimat-kalimat toyyibah tadi. hanya dalam hati kita sebutkan, dan sempurna kan wudhunya dan doa juga dalam hati," pesan Ustaz yang akrab disapa UAH ini. (klw)
Wallahualam.