Benarkah 'Berhubungan Suami-Istri' di Malam Jumat Bernilai Pahala dan Sesuai Sunnah Rasulullah SAW? Ustaz Adi Hidayat Beri Penjelasan, Ternyata yang Benar...

tvOnenews.com - Sering terdengar celetukan bahwa di malam Jumat waktunya melakukan sunnah Rasul yang mengarah pada kegiatan berhubungan suami-istri.

Lantas, benarkah berhubungan suami-istri di malam Jumat bernilai pahala dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW?

Pada salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang hukum 'sunnah Rasul di malam Jumat'.

_{Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hukum berhubungan intim suami-istri di malam Jumat. Sumber: YouTube Adi Hidayat Official}

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, tidak ada hadits atau ayat Al-Quran yang mengkhususkan berhubungan suami-istri di malam-malam tertentu, termasuk malam Jumat.

"Sepanjang sepengetahuan kami, tidak ada hadits atau ayat Al-Quran yang mengkhususkan berhubungan suami istri di hari-hari tertentu atau malam-malam tertentu," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan, dalam sebuah kitab yang dipelajarinya, tidak disebutkan dalam sunnah terdapat isyarat berhubungan suami-istri pada malam-malam khusus. 

Bahkan, jika terdapat hasrat ingin melakukan hubungan suami-istri di bulan Ramadhan juga tidak terdapat larangan, asalkan tidak bersamaan dengan waktu ibadah-ibadah tertentu.

"Bahkan di bulan turunnya Al-Quran pun, bulan Ramadhan, ya diperkenankan, sepanjang waktunya diatur, dan tidak bertabrakan dengan ibadah-ibadah tertentu," kata UAH.

Pernyataan tersebut sesuai dengan ayat Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 187 yang artinya:

"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu" (QS. Al-Baqarah ayat 187) 

"Dihalalkan bagi kalian bercumbu bagi suami istri di malam-malam Ramadhan," kata Ustadz Adi Hidayat.
 
Disebutkan dalam HR. At Tirmidzi, siapa yang mandi di hari Jumat dan mandinya sempurna, dibasuh dari awal hingga akhir, kemudian berangkat shalat Jumat di awal waktu dan shaf paling depan, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala seperti puasa dan shalat selama setahun penuh.

Mandi sempurna yang dijelaskan pada hadits tersebut yakni mandi seperti mandi junub sebelum berangkat shalat Jumat.

Dijelaskan pula bahwa pada hari Jumat terdapat banyak keutamaan jika melakukan amalan ibadah.

Menurut Ustadz Adi Hidayat, mungkin dari hadits itulah muncul pemahaman bahwa sunnah untuk berhubungan suami-istri pada malam Jumat dan tersebar di masyarakat.

(gwn)