- Tangkapan Layar/YouTube Al-Bahjah TV
Hati Hati! Ini Tiga Orang yang Celaka saat Ramadhan, Buya Yahya: Rasulullah Aminkan
Jakarta, tvOnenews.com - Buya Yahya dalam ceramahnya mengingatkan bahwa ada tiga orang yang celaka pada saat bulan Ramadhan.
Sebelumnya Buya Yahya mengingatkan bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan mulia yang penuh ampunan.
Namun Buya Yahya mengingatkan bahwa ada tiga orang yang akan celaka di bulan Ramadhan.
Bahkan kata Buya Yahya dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW mengaminkannya.
Tiga golongan itu kata Buya Yahya sebagaimana hadis yang menjelaskan perbincangan antara Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril.
Berikut tiga orang yang celaka di bulan Ramadhan yang dirangkum oleh tvOnenews.com dari YouTube Al-Bahjah TV pada Jumat (22/3/2024).
Hati Hati! Ini Tiga Orang yang Celaka saat Ramadhan, Buya Yahya: Rasulullah Aminkan (Sumber: istockphoto)
Orang yang Mendapat Ampunan di Bulan Ramadhan
Golongan pertama kata Buya Yahya adalah orang yang memasuki bulan Ramadhan namun tidak memanfaatkannya sehingga tidak tidak diampuni dosanya.
"Bulan Ramadhan, adalah bulan Allah membagikan ampunan. Namun orang itu tidak mengambilnya, maka celakalah, masuk neraka. Gambarannya begitu," ujar Buya Yahya.
Maka pada bulan yang mulia ini, alangkah sayangnya jika umat Muslim tidak mau meningkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.
Maka dalam hadis tersebut malaikat Jibril berkata “'Katakan wahai Muhammad, Amin'.
Anak yang Tidak Berbakti Kepada Orang Tuanya
Golongan kedua yang celaka di bulan Ramadhan kata Buya Yahya adalah yang menemukan orang tuanya lalu dia tidak berusaha berbakti pada keduanya.
“Maka saat dia mati, dia masuk neraka, celakalah dia,” jelasnya.
Maknanya kata Buya Yahya, ada pintu surga di dalam rumahmu, namun ia malah meninggalkannya.
“Engkau tinggalkan yakni ibu dan ayahmu,” ujarnya.
Meninggalkan orang tua di sini dijelaskan oleh Buya Yahya adalah menyia-nyiakan kedua orang tuanya dan tidak ada keinginan untuk berbakti.
“Bahkan mungkin kerjaannya hanya merepotkan kedua orang tuanya saja,” ujarnya.
"Merepotkan orang tua tuh bisa macem-macem. Tidak perduli dengan urusan orang tua. Masya Allah," sambungnya.
Buya Yahya kemudian menjelaskan bahwa menyiksa orang tua adalah durhaka halus.
“Memberatkan orang tua dengan permintaan-permintaannya. Sehingga orang tua menyambut permintaan anak dengan kasih, namun seorang anak meminta dengan tanpa perasaan. Tidak seimbang," jelasnya.
Hal ini karena seharusnya jika orang tua memandang anak dengan kasih, maka sang anak meminta juga harus dengan kasih agar kita selamat.
Dalam hadis itu, Jibril kembali berkata, katakanlah Amin ya Muhammad, lalu Nabi SAW mengamini doa untuk orang tersebut.
Orang yang Mendengar Nabi Nabi Muhammad SAW Namun Tidak Menyambutnya
Golongan ketiga yang celaka di bulan Ramadhan kata Buya Yahya adalah yang mendengar nama Nabi Muhammad SAW disebut namun tidak menyambutnya.
“Jika ada orang yang mendengar namamu disebut (Muhammad) di hadapan satu orang lalu tidak menyambut dengan shalawat kepadamu, lalu orang itu meninggal, maka dia masuk neraka,” ujar Buya Yahya menjelaskan hadis yang dimaksud.
Buya Yahya mengatakan bahwa kalimat dalam hadis ini penafsirannya panjang sekali.
“Terkait dengan apakah kemudian shalawat menjadi sebuah kewajiban? Kan tidak wajib maka kenapa masuk neraka,” katanya.
Namun Buya Yahya kemudian menjelaskan bahwa para ulama memandang lebih jauh.
“Karena kunci untuk kita bisa benar-benar menjalankan syariat, adalah membangun cinta dengan pembawa syariat,” jelasnya.
"Semakin kuat ikatan kita dengan pembawa syariat, maka semakin hebat dalam kita menjalankan syariat," lanjutnya.
Maka dari itu, Buya Yahya berpesan kepada semua Muslim agar berhati-hati agar jangan sampai masuk dalam tiga golongan tersebut.
Oleh karenanya, marilah kita meningkatkan ibadah kita di bulan suci Ramadhan ini agar kita mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Hati Hati! Ini Tiga Orang yang Celaka saat Ramadhan, Buya Yahya: Rasulullah Aminkan (Sumber: freepik)
Hadis Tentang Keutamaan Puasa di Bulan Ramadhan
Hadis Bukhari Muslim
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT berfirman, 'Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah, 'Saya sedang berpuasa'. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah SWT pada hari kiamat dari pada bau misk (kasturi). Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya'." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis Bukhari
Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya Allah mencatat kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan".
Kemudian Beliau menjelaskan mengenai hal itu,
"Barang siapa yang bermaksud melakukan suatu kebaikan namun tidak jadi mengamalkannya, maka Allah mencatat di sisi-Nya sebagai kebaikan yang sempurna untuknya. Adapun jika dia sampai mengamalkannya, maka Allah SWT mencatat di sisi-Nya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus lipat banyaknya. Barang siapa yang bermaksud buruk namun tidak mengamalkannya maka Allah mencatat di sisi-Nya suatu kebaikan yang sempurna. Jika ia bermaksud buruk lalu mengamalkannya maka Allah SWT mencatatnya sebagai satu keburukan". (HR. Bukhari)
Itulah tiga golongan orang yang celaka.
Semoga artikel ini bermanfaat dan disarankan bertanya langsung kepada para alim ulama, pendakwah atau ahli agama Islam, agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(lutfhi/put)