Ilustrasi Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf.
Sumber :
  • Istimewa

Terus Dituding Tidak Netral, Gerakan Struktur Agar Arahkan Warga Nahdliyin untuk Pilih Prabowo-Gibran, Ini Tanggapan PBNU

Selasa, 23 Januari 2024 - 04:41 WIB

Jakarta, tvOnenenws.com-Ramainya video perlihatkan seorang petinggi Nahdlatul Ulama  di tingkat wilayah diduga memberi arahan dari PBNU untuk mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dalam bus saat acara Harlah Muslimat NU pada 20 Januari lalu mendapat tanggapan ketua PBNU Ahmad Fahrur Razi

Menurut Ahmad Fahrur Razi membantah ada arahan resmi dari organisasinya untuk mendukung paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.  Artinya, hingga saat ini PBNU tak pernah mengeluarkan sikap resmi untuk mendukung salah satu paslon di Pilpres 2024. Menurut dia, dukungan oleh pengurus NU murni atas nama pribadi.

Terkait video yang viral Ahmad Fahrur Razi mengaku tak mengetahuinya. "Wah saya enggak ikut hadir jadi enggak paham," ucap Gus Fahrur saat dikonfirmasi.

Apalagi faktanya  PBNU saat ini juga telah menonaktifkan sejumlah pengurus mereka yang menjadi timses dan maju dalam pencalonan Pilpres 2024.

"Hanya mungkin ada dari pribadi saja. Tidak ada arahan resmi organisasi yang mewajibkan ke satu capres. Faktanya juga pengurus PBNU non aktif ada di semua capres," katanya.

"Kalau resmi itu surat , selama ini tidak ada surat tertulis," imbuhnya.

Sebelumnya, dalam video viral, petinggi NU yang menggunakan pengeras suara mengklaim telah mendapat arahan resmi dari PBNU untuk mendukung Prabowo-Gibran. Dia menyebut beberapa nama kyai NU yang telah menjadi tim sukses salah satu Paslon.

"Itu tim sukses NU. Itu tandanya NU resmi berpolitik. Politik NU kebangsaan. Bagaimana NU harus menang. Jangan ikut yang kalah. Oleh sebab itu, kita perjuangkan semoga kita nanti 02 bisa satu putaran, dan jangan lupa nanti kalau kita pulang kerja di kampung masing-masing," kata dia.

Sementara itu, Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang, Hanief Ismail mengatakan amanat dari PBNU yang disampaikan beberapa waktu lalu di Magelang, Jawa Tengah terkait Pilpres 2024.

Dia mengatakan amanat itu menyatakan petunjuk PBNU agar Pilpres 2024 berlangsung satu putaran, dan nominasi tinggi untuk adalah paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Alasannya, Prabowo-Gibran dalam sejumlah survei selalu paling unggul dibandingkan dua paslon lain yakni nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

 

"Tanggal 7 Januari yang lalu seluruh Jawa Tengah, pengurus NU, dan DIY, dikumpulkan di Magelang. Kemudian dari PBNU menyampaikan amanatnya, yaitu dalam rangka menyelamatkan bangsa Indonesia dari hal-hal yang tidak baik maka dalam Pilpres yang akan datang menyuruh warga NU Sa'mina wa Athona, memenuhi, menaati, dan mengikuti petunjuk PBNU ketika Pilpres yang akan datang," kata Hanief di sela acara Sarasehan Kyai Aswaja Kota Semarang bertajuk '2 Kata Sa'mina Wa Atha'na Untuk Indonesia Maju' di wilayah Semarang Utara, Minggu (21/1) malam.

Hanief mengatakan PBNU berharap Pilpres 2024 berlangsung dalam satu putaran saja agar tidak menghabiskan banyak anggaran negara.

"PBNU waktu itu mengatakan, satu, untuk mengamankan Pilpres bisa satu putaran saja. Jika dua putaran, negara akan menghabiskan anggaran Rp 30 T. Uang yang segitu kalau digunakan untuk pembangunan bangsa dan kesejahteraan bangsa akan sangat bermanfaat. Dari situlah PBNU ambil sikap, harus membantu satu putaran sukses," ujar Hanief.(bwo)
 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral