- tim tvOnenews
Hukum Merayakan Ulang Tahun dalam Islam, Ustaz Abdul Somad Beri Jawaban Begini, Ternyata itu...
tvonenews.com - Merayakan ulang tahun menjadi momen yang umum dilakukan, hampir setiap orang pada saat hari kelahirannya.
Tradisi merayakan dan membuat pesta ulang tahun juga kerap dilakukan para orang tua kepada anaknya pada saat hari lahirnya.
Hal ini merupakan sebuah bentuk perayaan dan rasa syukur bagi sebagian orang atas nikmat yang diberikan Tuhan YME.
Namun bagaimana hukum Islam terhadap perayaan hari ulang tahun itu sendiri, apakah diperbolehkan atau tidak?.
Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad atau UAS terkait hukum merayakan ulang tahun dalam Islam berikut ini.
Dilansir Selasa (01/08/23) dari tayangan YouTube channel Kajian Al Furqan dengan judul "Apa hukum merayakan ulang tahun? Ustadz Abdul Somad, Lc, MA.," yang diunggah pada 9 September 2017.
"Ustaz apa hukum merayakan ulang tahun dalam Islam?," tanya salah satu jamaah pada Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan secara sederhana bagaimana kemudian tradisi merayakan ulang tahun berkembang.
"Happy birthday to you. Minta apa tadi nak? Jaket. Happy birthday to you? Ibu minta apa? Tas Hermes. Bulan depan suami pula ulang tahun. Happy birthday to you. Abang minta apa tadi? Adalaahh..," ujar Ustaz Abdul Somad seraya bergurau.
Menurut penjelasan UAS, berdoa kepada api adalah perbuatan majusi. Majusi agama tua, nama Nabinya Zoroaster atau Zoroastrianisme.
"Zaratusta nama agamanya Zorotaster tempatnya di Iran. Iran masih ada api abadi, Olimpiade mengambil api abadi yang tak pernah padam. Maka meminta kepada api adalah perbuatan Majusi, maka jangan," terang Ustaz Abdul Somad.
Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa bersyukur di hari kelahiran hukumnya diperbolehkan dalam Islam.
Dalinya adalah, Nabi ketika ditanya, "Kenapa engkau puasa hari ini ya Rasulullah?. Hari ini aku lahir," itulah dalil yang memperbolehkan bersyukur di hari kelahiran menurut Ustaz Abdul Somad.
UAS juga menambahkan lebih baik di hari kelahiran menjadi waktu bersyukur, muhasabah diri, dan bisa mengajak anak-anak yatim kerumah dan memberinya mereka makan.
"Assalamualaikum pak Ustaz, ada berapa anak yatim disini? Ada 200. Tolong bawa mereka keluar, kami mau bersyukur. Berapa kamu bawa nasi bungkus? Ada 10," papar Ustaz Abdul Somad seraya bergurau.
Dalam Islam, hukum merayakan hari kelahiran atau ulang tahun diperbolehkan. Akan tetapi bukan untuk ikut merayakan tradisi. Karena barangsiapa mengikuti tradisi, maka ia bagian dari kaum tersebut.
Nanti di akhirat, ia akan dibangkitkan bersama orang yang ikut-ikut tradisi itu. Maka jangan heran di akhirat, bangkit dari kubur, tengok sebelah kanan, Jet Lee. Tengok sebelah kanan Chow Yun-fat, tengok sebelah depan Jackie Chan," ujar Ustaz Abdul Somad.
UAS juga berpesan kepada kaum muslimin agar berhati-hati dalam melakukan sesuatu, salah satunya mengikuti tradisi suatu kaum.
"Ya Allah, kenapa aku bersama mereka? Karena kau ikut bersama mereka meniup lilin dari api-api itu," terang Ustaz Abdul Somad.
(udn)