- istockphoto.com
Jangan Gampang Caci Maki Waria, Transgender, Pelacur, Bisa Jadi Orangnya Tidak Mengerti, Sentuh Hatinya Pendapat Buya Yahya
tvOnenews.com - Dalam kehidupan masyarakat, status seseorang sebagai waria, transgender, atau bahkan seorang pelacur kerap menjadi sebuah hujatan dan hinaan tanpa ada solusi terbaik untuk mereka.
Bahkan seakan tidak ada ruang bagi mereka untuk dapat kembali ke jalan yang benar sesuai dengan tuntunan dan syariat agama, dalam hal ini adalah Islam.
Buya Yahya juga mengingatkan bahwasanya ini adalah tugas para ustaz, pemuka agama, dan sebagainya untuk membantu orang-orang dengan status sosial seperti waria, transgender, dan bahkan pelacur.
Buya Yahya menjelaskan dalam salah satu kajiannya bahwa hal ini adalah masalah bersama, bukan hanya masalah orang tersebut.
Dilansir Senin (5/06/23) dari tayangan youtube channel Al-Bahjah TV, simak penjelasan Buya Yahya soal waria, transgender, dan bahkan pelacur berikut ini.
"Ya saya sedih ya dengar kasus begini. Jangan gampang caci maki deh, bisa jadi kasus seperti ini karena orangnya tidak mengerti," ujar Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya hal ini merupakan tugas ustaz atau pemuka agama untuk memberikan dakwah terkait ketimpangan hukum yang terjadi dalam masyarakat.
"Berarti ini dakwah kita harus luas. Makanya jangan ribut ustaz itu, dakwah itu harus kemana-mana. Ini ustaz kerjaannya ribut, berantem, segala macem. Ini ustaz macam apa, ini kerjaan masih banyak," tegas Buya Yahya mengingatkan.
Buya juga menegaskan bahwa, seharusnya umat muslim itu lebih bisa bertindak secara bijak, dengan tidak mencaci maki orang-orang yang bermasalah dalam hidupnya.
"Jangan gampang caci maki, kita sentuh hatinya. Sedih jadi mohonlah jangan gampang merendahkan orang, mencaci orang," ungkap Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, kalau ada pelanggaran syariat di masyarakat hal ini disebabkan oleh karena banyak dari mereka tidak mengerti solusi permasalahan hidupnya.
"Dia punya syahwat, mau nikah banyak aturan, sehingga dia berpikir zina saja," ujar Buya Yahya.
"Sehingga sudah lepas dari makna kasih sayang, kemesraan, kebahagiaan. Jika ada kejadian di masyarakat jangan dahulukan cacian. Mungkin yang salah kita," tutur Buya Yahya menegaskan.
"Saya tidak berani mencaci pria yang berdandan perempuan, apa ya namanya, waria, transgender, dan sebagainya itu. Karena saya belum pernah duduk dengan mereka," pungkas Buya Yahya.
"Saya belum pernah menasehati mereka. Saya ingin duduk manis dengan putri seorang pelacur, wanita-wanita yang kena HIV itu semuanya. Agar dia menjaga dirinya untuk tidak lebih tersebar," terang Buya Yahya.
Buya Yahya juga menyampaikan keinginannya agar bisa duduk dengan buah kejahatan, dan akan sangat bangga ketika ada orang yang dapat memfasilitasi hal tersebut.
"Tolonglah untuk para Asatidz (Ustaz) harus lebih berfikir dakwah kita lebih luas lagi, bukan hanya ceramah di mimbar, mendirikan pondok pesantren. Bukan itu!," tegas Buya Yahya mengingatkan.
Menurutnya, masih banyak orang-orang yang ingin mengaji namun para ustaz sibuk berantem dan tidak mengurusi ummatnya.
Buya Yahya kembali mengingatkan bahwasanya agar memandang orang-orang bermasalah dengan kasih dan cinta agar bisa dikembalikan ke jalan yang benar.
Waallu’alam Bishawab.
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News.
(udn)