- pexels
MasyaAllah, Rahasia di Balik Penciptaan Alam Semesta Ternyata Ada di Surah Al-Fatihah, Begini Tafsirnya
Jakarta, tvOnenews.com - Penciptaan alam semesta dijelaskan dalam berbagai ayat dalam Al-Qur’an. Mulai dari bahan hingga bagaimana prosesnya.
Lantas bagaimanakah proses penciptaan alam semesta yang di dalamnya juga terdapat manusia?
Pada ayat kedua Surah Al-Fatihah, Allah SWT berfirman (الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ) yang artinya, “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam”. Kata Rabb merupakan variabel penting untuk memahami ayat tersebut secara utuh.
Rabb berarti pencipta, pemelihara pengatur, dan arti lainnya yang sejenis. Kata Rabb disandarkan pada kata (الْعَالَمِيْنَ) menunjukkan makna bahwa Allah menciptakan, memelihara, dan mengatur alam semesta tanpa terkecuali, baik alam ghaib maupun zahir, alam manusia maupun alam jin, alam di muka bumi, maupun di dalam, atau di luar bumi.
Semua alam ini diciptakan, dipelihara, dan diatur oleh Allah SWT. Sementara, dalam sejarah penciptaan makhluk hidup, manusia adalah jenis makhluk hidup yang diciptakan paling akhir.
Hal ini tergambar dari ungkapan Allah dalam QS. Al-Hijr [15]: 27 yang menyatakan bahwa, “Aku menciptakan jin sebelum Adam dari api yang sangat panas”.
Pernyataan ini menegaskan bahwa manusia tercipta setelah makhluk lain diciptakan. Dari perspektif biologi, manusia merupakan jenis baru dari spesies primata yang disebut homo.
Ilustrasi (freepik)
Genus homo merupakan genus terakhir dari spesies primata yang pertautan antara satu genus dengan genus lainnya.
Setelah itu, manusia ditunjuk oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi, memimpin makhluk lainnya untuk menempatkan rahmat bagi alam semesta sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah [2]: 30.
Lalu, bagaimana proses penciptaan alam semesta itu dilakukan oleh Allah sampai munculnya manusia?
Alam semesta diciptakan dalam suatu ruang yang sangat luas. Carl Sagan menyebut ruang tersebut dengan istilah cosmic ocean. Ruang tersebut diciptakan oleh Allah dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada.
Allah menjelaskan dalam QS. Al-Nuh [71]: 15-16,
“Tidaklah kamu perhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat dan Allah menciptakan di langit tersebut bulan sebagai cahaya dan matahari sebagai pelita?” Apa yang dimaksud dengan langit? Apakah galaksi atau lapisan atmosfer ada 7 jagat raya dan lain sebagainya?