- Instagram @omegax_official
Tak Hanya Kekerasan, CEO Paksa Member OMEGA X Tampil di Show Meski Positif Covid-19
Jakarta - Agensi OMEGA X, SPIRE Entertainmet buka suara kembali terkait update kasus mantan CEO yang melakukan kekerasan terhadap anggota OMEGA X.
Diketahui, penggemar OMEGA X menuliskan cuitan tentang member yang dipukul oleh CEO setelah melangsungkan konser di Los Angeles.
Tak berselang lama, agensi OMEGA X mengatakan bahwa tindakan CEO SPIRE Entertainment itu memang salah. Namun ia juga justru mengatakan CEO tersebut melakukan hal itu karena anggota OMEGA X yang tidak sopan.
Setelah semakin ramai diperbincangkan, akhirnya pohak agensi meminta maaf dan membuat CEO mengundurkan diri.
Tak puas sampai disitu, SBS News mengungkap lebih detail alasan sang CEO melakukan kekerasan. Hal tersebut lantaran member OMEGA X yang tidak berterima kasih kepada perusahaan dan CEO tersebutz
Saat itu anggota OMEGA X diminta untuk membayar utang perusahaan sebesar 1 milliar won (sekitar $760.000) sebelum meninggalkan perusahaan.
Keesokan harinya, CEO tersebut dilaporkan atas dasar membuat keributan. Ia dilaporkan karena dengan kasar memarahi manager OMEGA X lantaran tak membuka pintu kamar.
Hal itulah yang membuat penduduk setempt hingga karyawan hotel ikut terlibat memisahkan keributan yang terjadi.
CEO Paksa Member Tampil Saat Positif Covid-19
Kejadian penyalahgunaan kekuasaan rupanya tak sampai disitu saja, CEO diketahui pernam meminta anggota berhenti tampil saat konser lantaran tak menelponnya saat sang ayah meninggal.
Ia juga pernah mendesak member OMEGA X dan manajer agar turun dari pesawat dengan mengancam akan dituntut.
CEO tersebut juga diketahui oernah memaksa member OMEGA X tampiln saat demam dan menyembunyikan fakta bahwa samg artis positif Covid-19.
Saat itu rupanya para member sempat mengungkapnya perasaan tak enaknya, namun CEO tersebut justru memarahi mereka sambil berteriak.
“Tidak! Itu hanya karena kalian semua tidak punya keinginan untuk tampil.”
Hingga kini, diketahi ada empat member OMEGA X yang tengah mendapatkan perawatan karena gangguan panik, kecemasan, dan insomnia.
pihak agensi, SPIRE Entertainment juga diduga meminta 11 anggota untuk membayar 300 hingga 400 juta won (sekitar $230.000 hingga $300.000) per orang.
SBS News sempat menghubungi pihak agensi namun hanya mendapatkan jawaban singkat.
“Perusahaan telah secara resmi meminta maaf dan CEO yang bersangkutan telah secara sukarela mengundurkan diri untuk bertanggung jawab."
“Saya sangat sakit sekarang, jadi saya sudah check in di rumah sakit. Bisakah Anda menelepon saya nanti?” ucapnya.
Sampai saat ini pihak agensi belum memberikan tanggapan terkait kabar yang beredar mengenai anggota yang dipaksa tampil meskipun tengah positif Covid-19. (ree)