- kolase tim tvonenews.com
Kembali Muncul, Hacker Bjorka Sampaikan Duka Cita Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan: PSSI, Ini Salah Siapa?
Jakarta – Hacker Bjorka yang sempat menghilang kini kembali muncul di jagat maya. Namun, kali ini Bjorka mengucapkan duka cita atas tragedy yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam (1/10/2022).
Kembali Muncul, Hacker Bjorka Sampaikan Duka Cita Atas Tragedi di Stadion Kanjuruhan: Ini Salah Siapa?
Lama tak terdengar lagi ulahnya, kini hacker Bjorka kembali muncul menyampaikan rasa duka cita atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan korban jiwa. Melalui akun Twitter @bjorkanismreal pada Minggu (2/10/2022), Bjorka mengunggah cuitan duka cita.
Bjorka sampaikan dukacita tragedi Kanjuruhan (sumber: kolase tim tvonenews)
¨Saya turut berduka cita atas apa yang terjadi di Indonesia yang telah memakan banyak korban jiwa, terutama para suporter Arema.
Hei @pssi jadi salah siapa sampai seperti ini? Mohon untuk dinvestigasi mendalam,¨ tulis akun Twitter @bjorkanismreal.
Cuitan hacker Bjorka (sumber: Twitter @bjorkanismreal)
Dalam unggahannya, hacker Bjorka juga menampilkan cuplikan video kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu malam (1/10/2022).
Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Lebih dari 120 Jiwa Melayang
Lebih dari 120 orang meninggal saat Kericuhan terjadi usai pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu malam.
Kepala dinkes Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan Lebih dari 120 orang telah meninggal. Pihaknya masih mendata jumlah korban luka yang terdapat di tiga rumah sakit kota dan kabupaten Malang.
"Lebih dari 120 orang meninggal, mereka meninggal karena caos, berdesak-desakan, terinjak-injak dan sesak napas".
Wiyanto menambahkan korban luka yang pasti lebih dari seratus dan dirujuk ke rumah sakit Saiful Anwar dan rumah sakit Kanjuruhan.
Kericuhan tersebut bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan dan Stadion Kanjuruhan menggunakan empat mobil Polri, barracuda. Sementara beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan lantas diserbu pemain.
Kericuhan tersebut semakin membesar dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut.