- Kolase Tvonenews.com
Mentari Syok Tiba-tiba Dipeluk dan Diciumi Pipinya oleh Julianto Eka yang Sudah Bercelana Pendek: Sampai Terdengar Suara Desahan Koko
Jakarta - Perempuan korban kejahatan seksual atau pemerkosaan Julianto Eka ditampilkan lagi untuk terus mengungkap kebusukan perilaku si motivator itu.
Setelah sebelumnya dua perempuan korban pemerkosaan Julianto Eka dihadirkan di Podcast Cokro TV (Suara Karen) dan Podcast Close The Door Deddy Corbuzier, kini Mawar dan Melati (bukan nama sebenarnya) hadir di Podcast Curhat Bang, acara yang dipandu Denny Sumargo.
Sosok motivator Julianto Eka. (ist)
Namun Mawar dan Melati tak datang berdua, kini di Podcast Denny Sumargo itu turut hadir seorang korban Julianto Eka yang baru, seorang perempuan berkerudung hitam, sebut saja Mentari (bukan nama sebenarnya).
Total, tiga orang korban pelecehan seksual bicara soal pengalaman pahitnya menjadi korban pelecehan sang motivator.
Kepada Denny Sumargo, Mentari menceritakan awal mula dia menjadi korban pelecehan Julianto Eka.
Berawal dari adanya sebuah kegiatan di suatu daerah, saat itu, Mentari turut menjadi peserta di acara itu.
Setelah selesai dan siap berkemas untuk pulang, Mentari dihampiri oleh Julianto Eka.
Tiga korban pelecehan seksual Julianto Eka, Melati (baju hitam), Mentari (kerudung hitam), Mawar (jaket abu-abu). (Capture YouTube Curhat Bang Denny Sumargo).
Adapun Julianto Eka, kata Mentari, berbicara soal mau mengembangkan kemampuan Mentari di suatu bidang.
"Waktu itu JE nyegat saya yang mau pulang, dia bilang saya jangan dulu pulang, karena JE bilang mau mengembangkan kemampuan saya, dia juga memaksa saya tak perlu mengikuti kegiatan rutin di hari weekend," kata Mentari, seperti melansir tayangan Podcast Curhat Bang, Denny Sumargo, Selasa (12/7/2022).
Tanpa rasa curiga, Mentari pun kemudian mengiyakan permintaan Julianto Eka.
Setelah itu, Julianto Eka mengajak Mentari ddan beberapa teman-teman Mentari makan di mall dan nonton di bioskop.
Tak ada hal mencurigakan apapun saat itu kata Mentari.
Namun keanehan terjadi ketika mereka semua pulang ke sebuah hotel, satu persatu perempuan dipanggil ke kamar Julianto Eka.
"Jadi waktu itu saya dan teman saya dipanggil satu-satu suruh masuk ke kamar JE, teman saya duluan, kemudian setelah keluar, giliran saya masuk. Saya kaget, karena begitu masuk saya lihat Julianto Eka sudah pakai celana pendek banget dan kaus dalam saja," kata Mentari.
Di dalam kamar, kata Mentari, dia diminta untuk duduk di kasur tempat Julianto Eka tidur.
Adapun perbincangan di dalam kamar, kata Mentari, menjadi tak fokus pada motivasi.
Justru Mentari merasa obrolan Julianto Eka sudah ke arah nafsu syahwat.
"Dia (JE) sudah enggak fokus, obrolannya jadi kayak lebih ke arah nafsu," kata Mentari.
Tak hanya itu, dengan sigap, Julianto Eka langsung memberanikan diri memeluk erat Mentari sambil mencium pipi dan keningnya sambil mendesah.
Artis dan presenter Denny Sumargo. (Capture YouTube Curhat Bang Denny Sumargo).
"Koko Jul langsung memeluk saya, bahkan payudara saya ditempelkan ke dadanya, kemudian pipi dan kening saya dicium, bahkan dia sampai mendesah, suara desahannya terdengar," kata Mentari.
Mentari yang syok diperlakukan seperti itu mengaku syok dan tak bisa berbuat apa-apa saat Julianto Eka dengan nafsu memeluk dan menciuminya.
"Saya enggak bisa ngapa-ngapain, lemes banget, kaget dan gak nyangka," kata Mentari.
Meski begitu, Mentari mengaku dia tidak sampai diperkosa seperti Mawar, kakak kelasnya yang juga ikut hadir di Podcast Curhat Bang Denny Sumargo itu.
Tonton Videonya:
Pengakuan Mawar dan Melati di Depan Deddy Corbuzier
Podcast Deddy Corbuzier sempat menjadi sorotan, Jumat (8/7/2022).
Dua orang wanita asal Kota Batu, Malang, Jawa Timur, yang diduga merupakan korban pelecehan seksual motivator JEP atau Julianto Eka Putra dihadirkan di Podcast Close The Door, acara yang dipandu Deddy Corbuzier.
Dalam pengakuannya kepada Deddy Corbuzier, dua wanita yang enggan disebutkan namanya itu mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual motivator Julianto Eka Putra 13 tahun lalu.
Perempuan diduga merupakan korban pelecehan seorang motivator. (kolase tvonenews.com)
Adapun kedua korban mengaku mengalami 15 kali pelecehan seksual dan telah mengadukan kasusnya ke kepolisian.
Bahkan menurut pengakuan mereka, laporannya telah disidang di PN Jatim sejak setahun lalu.
Sidangnya pun telah berlangsung 18 kali.
Untuk mempermudah, sebut saja dua korban pelecehan seksual itu bernama Mawar (jaket abu-abu) dan Melati (jaket biru).
Pada kesempatannya bicara di hadapan Deddy Corbuzier, Mawar yang diberi kesempatan pertama kali bicara langsung mengungkapkan unek-uneknya.
Dua korban pelecehan seksual seorang motivator Julianto Eka Putra. (Capture YouTube/Deddy Corbuzier)
Menurut Mawar, ia telah diperlakukan secara tidak hormat oleh motivator terkenal, Julianto Eka Putra itu.
Berawal dari rayuan maut sang motivator, Mawar sempat terbuai ucapan manis Julianto Eka Putra.
Perlakuan Julianto Eka Putra kepada Mawar awalnya bak seorang ayah pada anak perempuannya.
Namun, lama-lama kebusukan Julianto Eka Putra semakin terlihat, tak ada lagi rasa seperti ayah dan anak, justru Julianto Eka Putra semakin terlihat seperti penjahat.
Ya, Mawar mengaku keanehan sikap Julianto Eka terasa saat memeluknya.
"Awalnya saya tak merasa ada yang aneh, tapi ketika Julianto Eka (Koko Jul) memeluk saya, saya dalam hati berkata, 'Ya Tuhan, saya merasa ini seperti ayah saya sendiri' saya memang merindukan sosok ayah," kata Mawar kepada Deddy Corbuzier, Rabu (6/7/2022).
Tak hanya itu, Julianto Eka Putra yang sedang memeluk Mawar malah semakin liar tingkahnya.
Adapun Julianto Eka Putra berani mencium pipi dan kening Mawar.
"Saya sudah merasa aneh kenapa Julianto Eka Putra harus mencium pipi saya, kening saya, lama-lama dia semakin berani dan akhirnya mencium bibir saya," kata Mawar.
Setelah kejadian itu selesai, beberapa waktu kemudian Mawar kembali dipanggil oleh Julianto Eka Putra.
Nah, di sinilah Mawar benar-benar merasa sangat sedih dan sakit hati karena dia mengaku telah diperkosa oleh Julianto Eka Putra.
"Saya dipanggil masuk ke ruangannya, di situ keadaan sudah gelap, saat masuk, tangan saya langsung ditarik gitu. Di situ saya bingung harus berbuat apa. Julianto Eka Putra mendorong saya ke tembok, baju saya dibuka secara paksa celana saya dibuka. Kemudian Julianto Eka Putra menciumi saya mulai dari pipi, bibir, hingga payudara saya. Saya dipaksa, dia pun menyetubuhi saya," kata Mawar sambil menangis sesenggukan.
Setelah kejadian miris tersebut, Mawar pun mengatakan pada Deddy Corbuzier bahwa kejadian pemerkosaan itu membuatnya merasa tidak lagi berharga.
"Saya benar-benar merasa sudah enggak berharga lagi Om Ded," kata Mawar sambil menangis.
Pengakuan Melati
Tak beda jauh kisahnya dengan Mawar, Melati pun menceritakan pengalaman pahitnya menjadi korban pelecehan seksual sang motivator Julianto Eka Putra.
Saat itu, kata Melati, dia tidak sempat diperkosa oleh Julianto Eka Putra, namun dia sempat dipaksa untuk melakukan oral seks.
Adapun Deddy Corbuzier yang mendengar Melati dipaksa untuk melakukan oral seks tampak emosi mendengarnya.
"WTF, kamu disuruh oral seks?," kata Deddy Corbuzier sambil melempar pulpen.
Tak hanya itu, upaya Julianto Eka Putra meminta Melati melakukan oral seks bukan sekedar omong kosong.
Artis Deddy Corbuzier emosi, marah saat mendengar pengakuan dua korban pelecehan Julianto Eka Putra. (Capture YouTube/Deddy Corbuzier)
Menurut Melati, dia terus dipaksa Julianto Eka Putra agar melakukan oral seks.
"Julianto Eka Putra terus memaksa saya, saya sudah bilang saya enggak bisa, saya belum pernah lakukan hal ini, tapi dia enggak mau dengar saya, saya dipaksa terus untuk melakukan oral seks, saya sampai muntah, sudah muntah pun saya terus dipaksa" kata Melati.
Adapun Julianto Eka Putra yang kesetanan tak menghiraukan penolakan Melati yang tidak sudi melakukan oral seks.
"Koko ngajarin kamu, sudah enggak apa-apa sekali-kali kamu nakal (menirukan ucapan Julianto Eka Putra atau Koko Jul) tapi saya tetap berusaha menolak, tapi dia terus memaksa Om Ded" kata Melati.
Sudah Ditahan
Pendiri SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu, Julianto Eka Putra resmi ditahan di Lapas Lowokwaru Kota Malang, Senin (11/7/2022).
Adapun Julianto Eka berstatus terdakwa dalam kasus dugaan pelecehan seksual kepada siswinya di sekolah yang dia dirikan di Kota Batu.
Kasusnya pun sedang bergulir di Pengadilan Negeri Malang dan sudah memasuki sidang ke 19.
Motivator Julianto Eka. (ist)
Saat ini Julianto Eka didakwa Pasal 81 Jo Pasal 76D dan atau Pasal 82 Pasal 76E Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang Jo Pasal 64 KUHP.
Polisi Olah TKP
Tim Inafis Polda Jawa Timur melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) diduga menjadi tempat eksploitasi ekonomi oleh Julianto Eka Putra (JES) selaku pemilik Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Kota Batu, Jawa Timur.
Olah TKP ini untuk mencari bukti dan kejelasan perkara eksploitasi ekonomi yang di laporkan alumny sekolah selamat pagi indonesia asal Bali yang di limpahkan ke Polda Jawa Timur.
Penyelidikan tempat usaha di lingkungan sekolah ini, sebagai upaya untuk memperjelas dugaan perkara eksploitasi ekonomi terhadap siswa siswi di sekolah selamat pagi Indonesia (SPI) yang di lakukan Julianto Eka Putra alias (JEP) dengan mempekerjakan anak dibawah umur tanpa mendapatkan gaji.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara di sekolah selamat pagi indonesia (SPI) Kota Batu, tim inafis dari Polda Jawa Timur menemukan 12 titik ter indikasi sebagai tempat eksploitasi ekonomi yang di lakukan Julianto Eka Putra (JEP).
Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto membenarkan, olah TKP menemukan 12 titik, ini menurut saksi korban menjadi tempat eksploitasi ekonomi para murid. Mulai di kantor marketing, fasilitas umum sekolah hingga sejumlah wahana yang menjadi jujugan para tamu.
"Semua lokasi itu diduga menjadi lokasi para murid atau anak-anak di bawah umur dipekerjakan," kata Totok, saat melakukan olah TKP di SPI Kota Batu, Rabu(13/7/2022).
Olah TKP Sekolah SPI (Dok. Edy Cahyono
Selain itu dalam penyelidikannya, Tim Inafis juga menemukan sejumlah dokumen berkaitan dengan data siswa di tahun 2008-2010 untuk dijadikan barang bukti dalam penyelidikan hingga penyidikan nanti.
Menurut kuasa hukum korban Kayat Hariyanto mengatakan, dalam penyelidikan ini 2 korban yang hadir menjadi perwakilan dari seluruh murid merasakan hal yang sama.
Lebih lanjut Kayat menambahkan, perlakuan eksploitasi ekonomi yang dilakukan terlapor bisa dibilang dilakukan secara massal, di waktu tahun 2009 silam, di luar kegiatan pendidikan, para murid juga dipekerjakan untuk menjalankan unit usaha milik terlapor.
Para murid yang bekerja hanya dijanjikan dibayar Rp100 ribu, yang pada ujungnya juga tidak terbayarkan.
"Jadi mereka langsung disuruh bantu melayani jika ada para tamu yang datang. Mulai masak-masak, pentas hingga melayani tamu-tamu di sejumlah unit usaha, bahkan ketika waktu ada tamu datang mendadak pas pelajaran, saat itu juga pelajaran dihentikan atau ditiadakan dan semua siswa wajib bertugas melayani para tamu yang datang," jelas Kayat.
"Penyelidikan ini merupakan tindak lanjut atas dugaan perkara yang dilimpahkan dari Polda Bali sejak April 2021 lalu tersebut. Delik perkara baru tersebut dijelaskan bahwa JEP diduga telah mempekerjakan anak didiknya di semua unit usaha sekolah," pungkas Kayat Harianto. (abs)
Jangan Lupa Subscribe YouTube Tvonenews.com: