Gedung Sarinah Thamrin, Mal dan Eskalator Pertama di Indonesia Sejak Tahun 1960-an

tvOnenews.com - Gedung Sarinah Thamrin di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, kembali menjadi perhatian publik setelah terjadi insiden kebakaran pada Minggu malam (28/12/2025). 

Meski api sempat terlihat di bagian luar bangunan, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan berhasil ditangani dengan cepat. 

Di balik insiden itu, Sarinah tetap dikenal sebagai salah satu bangunan paling bersejarah dalam perjalanan ritel modern Indonesia.

Kebakaran di Area Fasad Berhasil Dipadamkan

PT Sarinah menyampaikan bahwa kebakaran terjadi pada elemen dekorasi berupa pita besar yang terpasang di sudut fasad Gedung Sarinah Thamrin. 

Api berhasil dipadamkan sepenuhnya sekitar pukul 22.20 WIB dengan memanfaatkan fasilitas hydrant yang tersedia di sisi barat gedung. 

Pihak pengelola memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Gedung Bersejarah Gagasan Presiden Soekarno

Gedung Sarinah bukan sekadar pusat perbelanjaan. Bangunan ini merupakan gagasan langsung Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. 

Nama “Sarinah” sendiri diambil dari nama pengasuh Soekarno semasa kecil, sebagai simbol kedekatan dengan rakyat kecil dan semangat kemandirian ekonomi nasional.

Sejak awal, Sarinah dirancang untuk menjadi wadah pemasaran produk-produk dalam negeri serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui perdagangan.

Pembangunan Gedung Sarinah dimulai pada 17 Agustus 1962 dan mulai beroperasi pada 15 Agustus 1966 dengan nama PT Department Store Indonesia.

Sarinah kemudian dikenal luas sebagai pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia yang menaungi usaha rakyat, khususnya di sektor ritel dan gaya hidup.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Sarinah hadir untuk menjembatani produk lokal dengan konsumen perkotaan, sekaligus memperkenalkan konsep belanja modern kepada masyarakat Indonesia.

Pada 10 April 1979, perusahaan ini resmi berganti nama menjadi PT Sarinah (Persero). 

Memasuki era 1980-an, Sarinah mulai melakukan ekspansi dengan membuka cabang di Semarang, Jawa Tengah. 

Langkah ini memperluas peran Sarinah dalam mempromosikan produk UMKM ke pasar yang lebih luas.

Memasuki dekade 1990-an, Gedung Sarinah Thamrin menjalani renovasi besar untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan konsumen modern.

Eskalator Pertama di Indonesia

Sebagai pusat perbelanjaan pertama dengan bangunan setinggi 15 lantai, Sarinah membutuhkan fasilitas pendukung yang belum lazim pada masanya. 

Dari sinilah Sarinah tercatat sebagai gedung pertama di Indonesia yang memiliki eskalator atau tangga berjalan.

Presiden Joko Widodo pernah mengenang masa kecilnya yang gemar menaiki eskalator di Mal Sarinah. 

Kenangan tersebut ia sampaikan saat meresmikan transformasi Sarinah beberapa waktu lalu, menegaskan kedekatan emosional masyarakat dengan gedung legendaris ini.

Pernah Alami Kebakaran Besar pada 1984

Selain insiden terbaru, Sarinah juga pernah mencatat sejarah kelam akibat kebakaran besar pada 13–14 November 1984. 

Api melahap sebagian besar gedung dan memaksa pengerahan 44 unit pemadam kebakaran, terdiri dari 42 unit milik Pemda DKI Jakarta dan dua unit dari Pertamina.

Peristiwa tersebut dikenang sebagai kebakaran gedung tinggi pertama dalam sejarah Indonesia, sekaligus menjadi titik penting dalam evaluasi sistem keselamatan bangunan bertingkat di Tanah Air.

Hingga kini, Gedung Sarinah tetap berdiri sebagai simbol perjalanan ritel modern Indonesia. 

Lebih dari sekadar pusat belanja, Sarinah merupakan saksi sejarah transformasi ekonomi, teknologi, dan gaya hidup masyarakat Indonesia dari masa ke masa. (gwn)