Berawal dari Pria ke-42, Perjalanan Cinta Atalia Praratya dan Ridwan Kamil yang Romantis Berujung Gugatan Cerai

tvOnenews.com — Kabar mengejutkan datang dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang digugat cerai istrinya anggota DPR RI Atalia Praratya ke Pengadilan Agama (PA) Bandung. Padahal keduanya dikenal begitu harmonis di sosial media.

Kisah asmara Atalia Praratya dan Ridwan Kamil bermula dari sebuah pertemuan tak terduga di pameran Bandung pada 1994 silam. Dari momen itulah benih cinta keduanya mulai tumbuh.

Ridwan Kamil kala itu mengaku langsung terpikat dengan pesona Atalia. Ia bahkan menyebut Atalia sebagai wanita tercantik yang hadir di pameran tersebut.

Tak ingin kehilangan kesempatan, Ridwan Kamil yang jatuh cinta pada pandangan pertama nekat meminta nomor telepon Atalia. Alasannya terdengar profesional, yakni menawarkan peluang pekerjaan.

Upaya mendekati Atalia ternyata bukan perkara mudah. Ridwan Kamil baru menyadari bahwa dirinya memiliki banyak pesaing, mulai dari mahasiswa, pengusaha, hingga aparat negara seperti polisi dan TNI.

Dalam sejumlah kesempatan, mantan Gubernur Jawa Barat itu kerap berkelakar bahwa dirinya merupakan pria ke-42 yang menyatakan perasaan kepada Atalia.

Namun, kegigihan serta cara unik Ridwan Kamil dalam mendekati sang pujaan hati justru membuat Atalia luluh dan akhirnya memilihnya.

Menikah Setelah Dua Tahun Masa Pendekatan

Kedekatan keduanya semakin intens saat Ridwan Kamil, yang kala itu masih menempuh studi arsitektur di ITB, mendatangi tempat Atalia magang.

Ia menawarkan sejumlah karya desain kepada perusahaan tersebut, sekaligus mempererat komunikasi personal di antara mereka.

Proses menuju hubungan resmi membutuhkan waktu yang tidak singkat. Setelah melalui pendekatan intens, termasuk membangun kedekatan dengan sang ibu, Ridwan Kamil akhirnya berhasil meminang Atalia Praratya pada 7 Desember 1996.

Tak lama setelah menikah, pasangan muda ini langsung menghadapi ujian hidup. Mereka hijrah ke Amerika Serikat demi pendidikan S2 Ridwan Kamil.

Dalam kondisi ekonomi yang serba terbatas, Atalia harus melahirkan anak pertama mereka, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), di rumah sakit khusus masyarakat kurang mampu atau indigent di Amerika Serikat.