- Tangkapan layar
Ketua RT: Pemilik WO Ayu Puspita Tertutup dan Jarang Bergaul, Lima Tahun Tinggal Belum Serahkan KTP
"Jadi korbannya ke sini, ke Polsek semua nih... diarahkan lah karena LP itu sudah ada yang buat ke Polda Metro," ujar Edi.
Ia menambahkan korban berasal dari Cimanggis, Cileungsi, Bogor, hingga Bekasi.
- istimewa
Ayu Mengaku Jalankan Skema Gali Lubang Tutup Lubang
Dalam pernyataannya, Ayu Puspita mengakui menggunakan dana klien baru untuk menutup kewajiban pada klien lama. Ia juga menyebut sebagian besar uang telah dipakai membeli rumah besar di Jakarta Timur—lokasi yang kemudian digeruduk para korban.
Kerugian yang dihimpun korban ditaksir mencapai Rp 15–16 miliar.
Ayu berjanji akan mengembalikan dana klien dengan menjual rumah yang dibeli melalui skema KPR.
“Cuma saya ada KPR... itu saya lagi berusaha untuk saya jual. Itu asetnya nanti bisa untuk refund,” ungkap Ayu.
Ia juga mengklaim selama ini katering WO miliknya tidak pernah bermasalah dan menyebut insiden di acara Disti sebagai kejadian pertama.
Polisi Periksa Pemilik WO dan Empat Orang Lain
Polres Metro Jakarta Utara telah mengamankan Ayu Puspita bersama empat terlapor untuk diperiksa terkait dugaan penipuan. Namun hingga kini mereka masih berstatus saksi.
"Ada lima orang dari pihak WO itu sekarang lagi kita periksa," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar.
Ketua RT Beberkan Sikap Pemilik WO di Lingkungan Sekitar
Ketua RT 01/ RW 05 Kelurahan Ceger Azli menyebut pemilik WO tersebut cukup aktif dalam kegiatan sosial.
“Sosialnya cukup bagus... banyaklah membantu kegiatan,” ujarnya kepada awak media.
Namun di sisi lain, ia mengatakan Ayu merupakan sosok yang tertutup dan jarang bergaul dengan warga.
“Dengan warga enggak pernah bergaul... Tapi sosialnya dan kontribusi di RT cukup bagus,” lanjutnya.
Azli juga mengungkap Ayu sudah tinggal sekitar lima tahun, namun tak pernah menyerahkan salinan KTP meski telah diminta berkali-kali.