news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pengakuan Gary Iskak tentang Masa Remaja yang Kelam.
Sumber :
  • YouTube TRANS TV Official

Dari Anak Nakal ke Taubat Nasuha: Pengakuan Gary Iskak tentang Masa Remaja yang Kelam

​​​​​​​Perjalanan hidup Gary Iskak dari masa remaja kelam penuh kenakalan menuju taubat nasuha, hijrah, dan perubahan besar yang meninggalkan kisah inspiratif.
Sabtu, 29 November 2025 - 13:43 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kabar pilu tentang meninggalnya Gary Iskak pada Sabtu, 29 November 2025, membuat banyak orang kembali menoleh pada perjalanan hidup sang aktor. 

Sosok yang dikenal lewat peran-peran komedik dan karakter flamboyan ini ternyata menyimpan kisah masa remaja yang kelam, sebuah fase panjang yang akhirnya membawanya pada titik hijrah dan taubat nasuha. 

Kepergian Gary Iskak di usia 52 tahun akibat kecelakaan motor di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, bukan hanya meninggalkan duka, tetapi juga warisan kisah penuh makna tentang perubahan seorang manusia.


Gary Iskak. (Sumber: Instagram @iskak_gary)

Insiden kecelakaan itu terjadi dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Gary terjatuh bersama motornya dan dalam kondisi kritis dilarikan ke Rumah Sakit Suyoto. 

Meski sempat mendapat penanganan medis, ia menghembuskan napas terakhir pukul 09.24 WIB. 

Informasi kabar duka ini pertama kali tersebar melalui unggahan Instagram Stories komika Ade Jigo, yang menerima berita dari grup WhatsApp Persatuan Seniman Komedi Indonesia (PaSKI).

Lahir di Jakarta pada 10 Juli 1973, Gary Iskak tumbuh dalam keluarga besar seniman keturunan Belanda. 

Dengan kakek yang seorang sutradara era kemerdekaan dan banyak kerabat yang aktif di dunia perfilman, dunia hiburan sudah menjadi ruang alami baginya sejak kecil. 

Debutnya lewat film Bintang Jatuh (2000) membuka pintu karier panjang yang membawanya tampil di lebih dari 35 film, termasuk 30 Hari Mencari Cinta (2004), Ungu Violet (2005), Jatuh Cinta Lagi (2006), hingga perannya sebagai banci di D’Bijis (2007) yang mengantarnya pada nominasi Most Favorite Actor MTV Indonesia Movie Awards.

Namun sebelum menjadi aktor profesional, masa remaja Gary Iskak jauh dari kata mudah. 

Ia tumbuh dengan image bad boy, lengkap dengan tato, gaya bebas, dan masa lalu yang ia akui penuh kenakalan. 

Dalam pengakuannya tujuh tahun lalu, Gary menyebut bahwa jalan taubatnya dimulai dari pergolakan batin panjang setelah jatuh bangun dengan berbagai masalah hidup, termasuk kasus narkoba pada 2007 dan 2022, serta perjuangannya melawan hepatitis C dan kanker hati.

Dalam tayangan YouTube TRANS TV Official, Gary membuka isi hatinya tentang masa remajanya yang liar.


Pengakuan Gary Iskak tentang Masa Remaja yang Kelam. (Sumber: YouTube TRANS TV Official)

Ia berkata, “Saya Emang kalau suruh sekolah susah, maunya main aja, susah dibilangin, susah diaturnya, ngelawan mulu sama ibu saya.”

Lalu ia menambahkan, “Bandel banget. Kecuali kalau ada Bapak saya di rumah, baru saya jadi anak baik-baik.”

Gary juga mengungkap bahwa ia sudah mengenal minuman keras sejak SMP. 

Yang mengejutkan, minuman tersebut justru pertama kali dikenalkan oleh sang ayah, meski kemungkinan tanpa kesengajaan. 

Ia berkata, “Mungkin waktu itu nawarin alkohol juga keadaan dia [ayah] lagi mabuk mungkin ya. Enggak sadar mungkin apa dia salah nuang mungkin… kita lihat dari sisi baiknya, mungkin disangkain apa kali suruh minum ‘minum enggak?’ Saya minum habisin.”

Ia melanjutkan, “Saya habisin walaupun enggak enak rasanya. Ya udah, ya kacaulah mungkin dari situ jadi mengenal alkohol tuh seperti apa.”

Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, Gary mengakui ia sering membuat ibunya kewalahan. 

Ia susah bangun pagi, sering menolak sekolah, bahkan membuat sang ibu mengancam akan melaporkannya kepada sang ayah yang sering bepergian untuk bekerja. 

Meski demikian, semua kenakalan itu perlahan hilang setelah Gary menemukan titik balik hidupnya pada 2014, tahun saat ia benar-benar memutuskan untuk hijrah.

Pertobatan Gary tak hanya mengubah dirinya, tetapi juga menggerakkan istrinya, Rizka Novisa, untuk ikut menapaki jalan hijrah. 

Sejak itu, Gary dikenal sebagai sosok yang lebih religius, lebih tenang, dan lebih dekat dengan ajaran Islam. 

Ia sering membagikan perjalanan spiritualnya, bahkan saat sedang sakit sekalipun.

Kini, setelah kepergiannya, kisah hidup Gary Iskak dari remaja yang nakal, jatuh bangun dalam masalah, hingga menemukan jalan taubat menjadi pengingat bahwa setiap manusia punya peluang untuk berubah. 

Warisan tawa, karya, dan perjalanan spiritualnya akan terus dikenang publik Indonesia. Semoga arwahnya mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.

(anf)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral