- Instagram @dolgopyat_artem
Nyinyiran Media Israel ke Indonesia yang Tolak Kedatangan Atlet Senamnya hingga Disanksi Komite Olimpiade Internasional
Jakarta, tvOnenews.com – Keputusan Pemerintah Indonesia menolak kedatangan atlet senam Israel Artem Dolgopyat dalam Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta terus menuai reaksi keras, terutama dari media asing.
Media The Times of Israel menyoroti sikap tegas Indonesia yang tetap kukuh pada pendiriannya meski mendapat tekanan dari berbagai pihak, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Dalam laporannya, media tersebut menulis bahwa Indonesia menyadari risiko besar di balik keputusan tersebut, namun tetap memilih untuk mempertahankan sikapnya atas dasar politik luar negeri dan solidaritas terhadap Palestina.
- Reuters
“Indonesia memahami konsekuensi dari keputusannya untuk mencegah pesenam Israel berpartisipasi dalam ajang kejuaraan dunia yang diadakan di Jakarta, kata menteri olahraganya pada hari Kamis, seraya menambahkan bahwa langkah tersebut dirancang untuk menjaga ketertiban umum,” tulis The Times of Israel, mengutip pernyataan Erick Thohir.
Lebih lanjut, The Times of Israel menyebut bahwa keputusan ini tidak hanya dipengaruhi tekanan publik, melainkan merupakan bentuk komitmen politik dan moral Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.
Media Israel itu juga menyinggung dampak serius yang harus ditanggung Indonesia.
Menurut laporan mereka, IOC telah menghentikan semua pembahasan terkait kemungkinan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade, termasuk rencana besar mengajukan diri untuk Olimpiade Musim Panas 2036.
IOC bahkan dikabarkan meminta seluruh federasi olahraga internasional untuk tidak menggelar kompetisi di Indonesia sebagai bentuk sanksi atas penolakan terhadap atlet Israel tersebut.
Meski demikian, Erick Thohir menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mundur sedikit pun dari prinsipnya.
“Thohir mengatakan Indonesia memahami bahwa selama menolak menerima atlet Israel, Indonesia tidak akan diizinkan menjadi tuan rumah kejuaraan dunia, Olimpiade dan Olimpiade Pemuda, atau acara olahraga lainnya di bawah payung Olimpiade,” tulis The Times of Israel.
- ANTARA/Aloysius Lewokeda
Erick menambahkan, keputusan ini diambil dengan penuh kesadaran dan tidak akan berubah meskipun menghadapi tekanan internasional.