- Kolase foto Patrick Kluivert dan Simon Tahamata
Patrick Kluivert dan Geng Belanda Ditendang, tapi Simon Tahamata Kabarnya Masih Dipercaya di Timnas Indonesia, Begini Rekam Jejaknya
Bersama Ajax, ia memenangkan tiga gelar Eredivisie, sementara bersama Standard Liège, ia menambah koleksi trofi seperti Belgian First Division, Belgian Cup, dan Belgian Super Cup.
Tidak hanya di level klub, Simon Tahamata juga sempat memperkuat Timnas Belanda dengan torehan 22 caps dan dua gol antara tahun 1979 hingga 1986.
Gaya bermainnya yang cepat, kreatif, dan penuh teknik membuatnya menjadi sosok yang diingat oleh banyak penggemar sepak bola Belanda hingga kini.
Setelah gantung sepatu, ia melanjutkan karier sebagai pelatih muda di klub-klub ternama seperti Ajax, Beerschot, Standard Liège, hingga Al-Ahli.
Dengan pengalaman panjang di bidang pengembangan pemain, Simon dikenal memiliki kepekaan tinggi dalam menemukan talenta muda berbakat.
Inilah yang membuat PSSI mempercayakan posisi Head of Scouting kepadanya, peran strategis yang menentukan masa depan regenerasi pemain Timnas Indonesia.
Meskipun badai pemecatan sedang melanda, sosok Simon Tahamata tampaknya masih berdiri kokoh di tengah perubahan besar ini.
Dengan pengalaman, visi, dan dedikasinya, ia bisa saja menjadi bagian penting dalam kebangkitan baru Timnas Indonesia setelah kegagalan menuju Piala Dunia 2026. (asl)