- Istockphoto
Simak 3 Rahasia Jadi Pengusaha Sukses: Networking, Mental Baja, dan Jam Terbang yang Tak Bisa Dibeli
tvOnenews.com - Menjadi pengusaha tidak pernah semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan visi yang jelas, keberanian mengambil risiko, serta strategi yang matang agar bisnis mampu bertahan dalam jangka panjang.
Banyak orang terjebak pada anggapan bahwa modal uang adalah segalanya, padahal jaringan relasi (networking), mental baja, dan pengalaman lapangan jauh lebih menentukan perjalanan seorang entrepreneur.
Tips pertama yang wajib dimiliki calon pengusaha adalah membangun koneksi. Jaringan pertemanan dengan sesama pebisnis, mentor, hingga pemerintah bisa membuka pintu kesempatan yang sebelumnya tidak terpikirkan.
Dari sinilah peluang bisnis, akses pendanaan, hingga kolaborasi strategis seringkali bermula. Kedua, pengusaha harus memiliki keberanian untuk memulai.
Tidak ada bisnis yang sempurna sejak awal, tetapi keberanian mencoba adalah kunci agar ide tidak sekadar berhenti di atas kertas.
Selain itu, keuletan serta jam terbang akan menjadi modal berharga. Dunia usaha penuh dengan trial and error. Ada masa ketika bisnis naik, ada pula saat harus jatuh bangun.
Dari setiap pengalaman inilah lahir ketangguhan yang membuat seorang pengusaha lebih siap menghadapi ketidakpastian global. Inilah fondasi penting yang juga ditekankan para tokoh dalam acara Indonesia Summit 2025 di Jakarta.
Peran Anak Muda dalam Membangun Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan oleh keterlibatan generasi muda dalam pembangunan nasional.
“Generasi muda jangan hanya menjadi penonton, tapi harus tampil sebagai pemain utama pembangunan nasional. Indonesia sedang berada di momentum krusial menuju Indonesia Emas 2045, dan peluang ini tidak datang dua kali. Anak muda harus menjadi lokomotif perubahan dan pelopor di berbagai bidang,” ujar AHY dalam Indonesia Summit 2025 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Konferensi independen ini khusus digelar untuk melibatkan kalangan millennial dan Gen Z. Mengusung tema “Thriving Beyond Turbulence”, forum ini mempertemukan pemimpin nasional dan tokoh lintas sektor demi merumuskan strategi pembangunan Indonesia yang lebih inklusif, hijau, dan berkelanjutan.
Dari kalangan pengusaha, hadir Jay Singgih, Ketua Bidang X BPP HIPMI, mewakili Ketua Umum HIPMI, Akbar Himawan Buchari. Jay menilai kondisi global saat ini penuh ketidakpastian.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah memberi dukungan nyata kepada pengusaha nasional, salah satunya melalui insentif berupa keringanan bunga perbankan serta penguatan sektor manufaktur agar produk lokal semakin kompetitif.
“Menjadi pengusaha itu bukan hal yang mudah. Memulai sesuatu itu juga tidak mudah, tapi setelah berhasil memulainya, untuk kemudian mengelolanya itu juga sulit,” ujar Jay.
Modal saja tidak cukup. Seorang pengusaha perlu jaringan luas, keberanian untuk memulai, keuletan dalam menjalani proses, serta jam terbang untuk melewati pasang surut bisnis.
- Ist
Sebagai wadah utama pengusaha muda di Indonesia yang didominasi oleh generasi Z dan millennial karena batas usia keanggotaan 17–41 tahun. Hingga kini sudah memiliki perwakilan di 34 provinsi, menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan dunia usaha.
“Sudah sangat banyak program kemitraan. Kita diberikan perintah dari Bapak Presiden Prabowo untuk mencetak lebih banyak entrepreneur di Indonesia,” jelas Jay, Chairman dan CEO Bumi Laut Group.
Acara Indonesia Summit 2025 diikuti sekitar 5.000 peserta dari kalangan millennial dan Gen Z. Mereka mendapatkan wawasan baru dari berbagai pembicara lintas sektor mengenai strategi menghadapi gejolak global dan menggali peluang bisnis di masa depan.
Forum ini menegaskan bahwa Indonesia punya modal besar berupa energi, kreativitas, dan semangat generasi muda untuk menjadikan Indonesia Emas 2045 bukan sekadar cita-cita, tetapi sebuah kenyataan. (udn)