- Kolase Istimewa & tvOneNews
Baru Terungkap, Penjaga Kos Akhirnya Berani Buka-bukaan soal Malam Kematian Arya Daru, Siswanto: Jadi, Kalau Malam itu...
tvOnenews.com - Sosok Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI yang ditemukan tewas mengenaskan, ternyata menyimpan sisi pribadi yang tak banyak diketahui orang.
Penjaga kos di Guest House Gondia, Menteng, Siswanto, membeberkan tabiat asli pria 39 tahun tersebut yang selama dua tahun terakhir tinggal di kos tersebut.
Menurut penuturan Siswanto, Arya Daru adalah pribadi yang sangat pendiam dan tertutup.
- Tangkapan layar tvOne
“Dia itu orangnya pendiam,” ungkap Siswanto dalam wawancara eksklusif bersama tim Fakta tvOne.
Meskipun memiliki pekerjaan prestisius sebagai diplomat muda, Arya Daru jarang bersosialisasi, bahkan dengan penghuni kos lain.
Siswanto mengakui dirinya pun nyaris tak pernah berbicara banyak dengan Arya.
"Nggak (berkomunikasi). Sama yang lain juga kalau nggak ditanya ya nggak nanya gitu,” ucapnya.
- Istimewa
Siswanto juga menceritakan kebiasaan unik Arya Daru yang sering terlihat merokok sambil melamun di depan kamar atau di area dapur.
Ia baru terlihat mau berbicara saat ditegur, bahkan bisa mengobrol hingga pagi.
"Lagi ngerokok gitu terus ngelamun, kalau ditegur baru iya (berkomunikasi) sampai pagi gitu," jelas Siswanto.
Menjelang kepergiannya yang tragis, Arya Daru disebut mulai menunjukkan kebiasaan berbeda.
- Istimewa
Biasanya ia tidur dengan lampu menyala, tapi pada malam Senin (7/7/2025), lampu kamar nomor 105 yang ditempatinya mendadak gelap.
Hal ini membuat istrinya khawatir dan meminta Siswanto untuk mengecek.
Rekaman CCTV juga memperlihatkan Siswanto mondar-mandir dan mengintip kamar korban sambil membawa sapu.
Saat itu, ia tidak memakai baju karena mengaku baru bangun tidur usai salat Isya.
"Jadi, kalau malam itu kelihatan lampu di dalam. Tapi, di dalam mati semua gelap. Saya sambil telepon sama Ibu Daru saat itu," tegasnya.
Sekedar informasi, Arya Daru ditemukan meninggal dunia pada 8 Juli 2025 di kamar indekos nomor 105.
Ketika jasadnya ditemukan, kepalanya dibalut lakban sementara tubuhnya tertutup rapat dengan selimut.
Kepolisian menduga sementara bahwa penyebab kematiannya adalah gangguan pada saluran pernapasan atas, dan tidak terdapat tanda-tanda adanya campur tangan orang lain.
Namun, pihak keluarga masih meragukan temuan tersebut dan terus menuntut penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang. (asl)