- AFC
Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati Meninggalkan Belang, Kisah Shin Tae-yong: Dari Timnas Minus 10 hingga Gerbang Piala Dunia 2026
tvOnenews.com - Dalam lima tahun terakhir, sepak bola Indonesia mengalami lonjakan prestasi di berbagai level, terutama di tubuh Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Timnas U-17 berhasil tampil sebagai tuan rumah di Piala Dunia U-17 2023, Timnas U-23 menembus semifinal Piala Asia U-23 2024, dan Timnas senior mencetak sejarah dengan melangkah ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di balik semua pencapaian ini, satu nama yang terus digaungkan publik adalah Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan ini dianggap sebagai arsitek utama kebangkitan sepak bola Indonesia.
Datangnya Sang Penyelamat dari Korea dan Era Emas Timnas Indonesia
Shin Tae-yong resmi diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 28 Desember 2019. Ia datang menggantikan Simon McMenemy yang gagal total di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Dengan latar belakang sebagai pelatih Korea Selatan yang sukses mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018, Shin datang dengan segudang pengalaman dan visi jangka panjang.
Ia langsung membangun fondasi dari awal—memotong satu generasi pemain, memperkenalkan wajah-wajah muda, dan memperketat disiplin di internal tim.
Tembus Final Piala AFF dengan Skuad Termuda
Piala AFF 2020 menjadi momen pembuktian Shin Tae-yong. Meski tidak dibebani target juara, ia berhasil membawa Timnas Indonesia yang diperkuat pemain muda melaju hingga final.
Meskipun kalah dari Thailand, publik tetap memberi apresiasi tinggi atas gaya main dan determinasi pasukan muda Garuda. Keberhasilan ini menjadi awal dari euforia publik terhadap "Coach Shin".
Prestasi Bersejarah Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia
Berikut adalah daftar prestasi besar dan bersejarah yang ditorehkan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia:
✅ Finalis Piala AFF 2020 – Dengan skuad termuda di turnamen
✅ Lolos ke Piala Asia 2023 – Pertama kali sejak 2007
✅ Lolos ke 16 besar Piala Asia 2023 – Sejarah baru untuk Indonesia
✅ Lolos ke Piala Asia U-23 2024 – Debut perdana Timnas di ajang ini
✅ Semifinalis Piala Asia U-23 2024 – Nyaris lolos ke Olimpiade
✅ Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 – Prestasi pertama sepanjang sejarah
✅ Kenaikan peringkat FIFA dari 173 (2019) ke 134 (2024)
✅ Menumbangkan Korea Selatan U-23 di perempat final – Laga emosional yang dikenang
✅ Mengalahkan Vietnam dua kali di Kualifikasi Piala Dunia 2026
✅ Menahan imbang Arab Saudi dan Australia (2024) – Dua raksasa Asia
Membangun Tim dari Nol dan Disiplin Tanpa Kompromi
Tak hanya sukses secara hasil, Shin Tae-yong membangun ulang kultur sepak bola nasional. Ia memperkenalkan latihan fisik intens, pola makan profesional, serta menegakkan kedisiplinan ketat.
Pelanggaran seperti keterlambatan latihan langsung diberi sanksi. Ia juga membawa tim pelatih fisik asal Korea, seperti Shin Sang-gyu, yang berperan penting membentuk daya tahan pemain Indonesia.
Kontroversi, Kritik, dan Cinta Buta Publik
Seiring prestasi, kritik juga datang. Eks anggota Exco PSSI Haruna Sumitro sempat menyebut Shin tak berbeda dengan pelatih-pelatih sebelumnya.
Komentator Tommy Welly alias Bung Towel menuding Shin terlalu mengandalkan naturalisasi. Bahkan Thomas Doll (pelatih Persija) sempat menyebutnya “badut” karena sibuk syuting iklan.
Tapi semua kritik itu tak mampu menggeser tempat Shin di hati publik. Tagar seperti #HarunaOut hingga dukungan masif fans membuktikan kecintaan publik padanya begitu besar.
Naturalisasi sebagai Senjata Strategis Timnas Indonesia
Di era Ketua Umum Erick Thohir, Shin diberi akses penuh terhadap proses naturalisasi. Hasilnya, pemain keturunan seperti Jay Idzes, Ivar Jenner, Sandy Walsh, Rafael Struijk hingga Shayne Pattynama memperkuat skuad.
Kehadiran mereka bukan hanya menaikkan kualitas, tapi juga memberi inspirasi dan persaingan sehat bagi pemain lokal.
Puncak: Lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Euforia publik pecah pada 11 Juni 2024, saat Indonesia menumbangkan Filipina 2-0 di Gelora Bung Karno.
Hasil ini memastikan Indonesia lolos ke Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
GBK bergemuruh, media sosial penuh pujian, dan Coach Shin dielu-elukan seperti pahlawan nasional.
Akhir yang Mengejutkan dan Mengharukan
Namun kebahagiaan itu tak bertahan lama. 6 Januari 2025, Shin Tae-yong resmi diberhentikan secara sepihak oleh PSSI.
Surat pemecatan diserahkan langsung oleh manajer timnas, Sumardji, di sebuah apartemen pada pagi hari.
Tanpa peringatan, hubungan lima tahun itu diputus. Air mata pun tak bisa dibendung. Video perpisahan PSSI yang diunggah di Twitter jadi viral.
“Hubungan kita sudah berakhir,” begitu bunyinya. Tapi bagi publik sepak bola Indonesia, Coach Shin akan selalu di hati.
Warisan Shin Tae-yong untuk Sepak Bola Indonesia
Warisan terbesar Shin Tae-yong bukan hanya pada papan skor. Ia meninggalkan:
- Kultur profesional dan disiplin tinggi
- Generasi emas pemain muda (Marselino, Witan, Ernando, Arhan, Dzaky, dll)
- Kebiasaan blusukan dan scouting luar negeri
- Skema permainan modern dan adaptif
Perjalanan Shin Tae-yong bersama Indonesia memang penuh gejolak: dari dihina hingga dielu-elukan, dari dibela fans hingga ditinggal federasi.
Namun satu hal yang pasti: ia telah mengangkat nama Indonesia di pentas Asia dan membawa mimpi Piala Dunia jadi semakin nyata.
Kini, meski tak lagi di pinggir lapangan, jejaknya akan terus hidup dalam semangat Garuda yang sedang terbang tinggi. (udn)