- Istimewa
Baru Bisa Dibongkar Sekarang, Orang Dekat Shin Tae-yong Blak-blakan soal Alasan STY Dulu Pilih Timnas Indonesia Ketimbang China
Jakarta, tvOnenews.com - Sebelum memutuskan memilih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong ternyata mendapat tawaran fantastis dari China. Angkanya bahkan empat kali lebih tinggi ketimbang yang diajukan PSSI.
Lantas mengapa pada awal 2020 lalu Shin Tae-yong (STY) memilih menangani Timnas Indonesia ketimbang China?
Sebagaimana diketahui Shin Tae-yong direkrut di era kepemimpinan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. Kendati langsung dihadapkan dengan pandemi COVID-19, STY bisa menunjukkan segudang prestasi yang membanggakan.
- YouTube
Shin menyumbang piala runner up Piala AFF 2020, medali perunggu SEA Games 2021, runner up Piala AFF U-23 2023, hingga 16 besar Piala Asia 2023.
Pada tahun 2024 Shin Tae-yong berhasil membawa skuad Garuda terbang lebih tinggi. Timnas Indonesia keluar sebagai semifinalis Piala Asia U-23 2024, kemudian lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, lolos Piala Asia 2027, dan mencapai peringkat 127 FIFA.
Pencapaian-pencapaian itu belum ada dalam sejarah sepak bola modern Indonesia. Wajar jika kemudian saat tiba-tiba di awal tahun 2025 Shin Tae-yong diganti oleh Erick Thohir, publik pencinta Garuda marah.
Sosok penerjemah mantan penerjemah Shin Tae-yong Jeong Seok-seo atau yang akrab disapa Jeje menceritakan mengapa dulu STY mau melatih skuad Garuda ketimbang China.
Padahal China menawarkan gaji empat kali lebih tinggi ketimbang Indonesia.
Jeje yang kini menjadi YouTuber mulanya bercerita bagaimana ia sampai dipilih menjadi penerjemah Shin Tae-yong.
“Saya sudah di Indonesia sejak 2008. Itu baru selesai lulus SMP di Korea. Habis itu baru pindah ke sini dan SMA di sini sambil belajar bahasa Indonesia,” kata Jeje dalam T10 TV, dikutip Kamis (17/7/2025).
“Saya ikut Papa yang punya bisnis di sini,” tambahnya.
Adapun pertemuannya dengan Shin Tae-yong berawal dari Jeje yang memang tengah menjajaki profesi sebagai penerjemah lepas.
“Eh di tengah-tengah itu, tiba-tiba ada satu teman yang menawari translate soal sepak bola. Saya langsung senang, dong, tentang bola. Karena dari dulu memang jadi mau jadi pemain bola dari SD,” jelasnya.
Ternyata yang datang adalah Shin Tae-yong sosok pelatih yang membawa Korea Selatan lolos Piala Dunia. Tentu saja sebagai pencinta sepak bola dia mengenalnya.
Singkat cerita Shin Tae-yong cocok dengan cara kerja Jeje, lalu ditawari kontrak kerja. Sehari-hari ia mendampingi pelatih Timnas Indonesia itu dengan segala kesibukannya.
Dari sana Jeje mendapat informasi bahwa sebelum menerima pinangan Indonesia, STY sempat ditawari gaji empat kali lebih banyak oleh federasi sepak bola China.
Lantas mengapa kemudian Shin memilih skuad Garuda yang saat itu peringkatnya di posisi 170-an.
“Kalau saya dengar dari coach langsung waktu itu memang penawaran dari China lebih besar jauh lebih besar. Satu tahun di sana bisa dapat empat tahun punya di sini,” tutur Jeje.
- PSSI
Saat mengadakan pertemuan dengan PSSI di Malaysia, Coach Shin Tae-yong akhirnya memilih Timnas Indonesia karena melihat adanya potensi di para pemain Indonesia.
“Mulai dari kiper, striker, dan lini bertahannya seperti apa. Itu terlihat sepertinya masih bisa diubah. Apalagi coach Shin kan dikasih tiga tim,” kata Jeje.
Tiga tim yang dimaksud mulai dari tim senior, U-23, dan U-19 artinya Shin Tae-yong bisa menguasai semua timnas. Dengan begitu ia bisa mengontrol proses pembibitan pemain.
STY juga bisa melakukan potong generasi pada pemain-pemain yang dianggap sudah terlalu senior untuk diperbaiki secara fisik dan mentalnya.
“Jadi dengan di Timnas U-19 pun dia bisa memberikan kesempatan kepada pemain-pemain untuk bisa jadi pemain timnas senior. Jadi dari situ Coach Shin mikir kayaknya bisa kontrol Timnas Indonesia dengan baik,” terangnya.
Terlihat ada banyak pemain muda yang mendapat kesempatan reguler di tim senior mulai dari Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, dan yang lainnya.
Sosok Shin Tae-yong menurut Jeje memang orangnya suka tantangan. Apalagi menurutnya Indonesia memang sudah tidak ada tangga untuk ke bawah.
“Pilihannya hanya tinggal naik saja. Begitu,” terang Jeje.