- Istimewa
Curhatan Istri Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Wafat Secara Tragis, Meta Ayu Puspitantri Ceritakan Kesehariannya
Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah suasana duka mendalam akibat meninggalnya Arya Daru Pangayunan diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, perhatian publik tertuju pada jejak digital sang istri Meta Ayu Puspitantri yang akrab disapa Pita.
Arya yang berusia 39 tahun meninggalkan seorang istri dan dua anak setelah ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mencurigakan.
Meta Ayu Puspitantri diketahui pertama kali merasakan firasat buruk ketika Arya tak memberikan kabar sepanjang malam. Ia kemudian meminta penjaga indekos untuk memeriksa kondisi suaminya.
- Istimewa
Kekhawatiran Meta terbukti. Arya ditemukan telah meninggal dunia dengan kepala dibungkus lakban di kamar indekos di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa pagi (8/7/2025).
Kematian Arya yang mendadak dan janggal menyisakan berbagai tanda tanya. Namun di balik tragedi tersebut, kisah kehidupan pribadi sang istri yang selama ini tak banyak diketahui mulai mencuat.
Jauh sebelum peristiwa menyedihkan itu, tepatnya pada 14 April 2022 Pita pernah menulis sebuah artikel reflektif yang dipublikasikan di dutajati.com.
Dalam tulisannya ia menggambarkan realitas hidup sebagai istri diplomat yang jauh dari citra gemerlap.
Meta mengisahkan bahwa kehidupannya tidak selalu tampil mewah, melainkan justru dipenuhi tanggung jawab yang menuntut pengorbanan sebagai wakil bangsa di luar negeri.
"Namun di hari-hari biasa, kehidupan saya sama seperti kehidupan ibu-ibu pada umumnya di Indonesia," tulisnya.
Pita menepis anggapan bahwa kehidupan istri diplomat identik dengan kemewahan. Ia justru menjalani aktivitas harian seperti ibu rumah tangga lainnya seperti memasak, membersihkan rumah, dan mengantar anak ke sekolah.
- Istimewa
Ia hanya mengenakan kebaya dan sanggul saat menghadiri acara resmi. Sebagai pendamping diplomat, ia kerap hadir di berbagai forum budaya internasional.
Meski tidak memiliki ketertarikan terhadap seni tari sebelumnya, ia belajar secara bertahap demi memenuhi perannya.