- Tim tvOne - Santosa Suparman
Tradisi Takjil Bubur Sayur Lodeh, Warisan Panembahan Bodho Sejak Abad 16
Bantul, DIY - Tradisi takjil bubur sayur lodeh di Masjid Sabilurrosyad Kauman Wijirejo Pandak Bantul, Yogyakarta yang sudah ada sejak abad 16 lalu hingga kini masih dipertahankan dan masih berlangsung setiap bulan Ramadhan.
Tradisi ini merupakan warisan dari salah satu murid Sunan Kalijaga yakni Raden Trenggono yang lebih dikenal dengan nama Panembahan Bodho.
Panembahan Bodho yang memiliki nama asli Raden Trenggono, merupakan Adipati Terung ketiga. Dia memilih menjadi murid Sunan Kalijaga untuk menyiarkan agama Islam di wilayah Bantul. Dia dijuluki Panembahan Bodho karena memilih meninggalkan istana dan hidup di masyarakat biasa.
Bodho adalah bahasa jawa yang berarti Bodoh. Dia dianggap bodoh (bodho) karena dia menolak mendapatkan gelar adipati sehingga diberi gelar Panembahan Bodho.
Haryadi salah satu tokoh masyarakat Wijirejo Pandak Bantul menuturkan tradisi takjil bubur lodeh sudah berlangsung ratusan tahun. Sejak zaman Panembahan Bodho atau pada abad 16 sekitar 1570 Masehi, tradisi sudah berjalan.
"Secara turun temurun tradisi takjil bubur sayur lodeh tersebut tetap dilestarikan hingga sekarang ini," ungkap Haryadi usai buka puasa, Minggu ( 3/4/2022).
Haryadi menambahkan tradisi takjil bubur sayur lodeh ini sempat terhenti akibat adanya pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. Namun setelah pandemi mereda, tradisi takjil bubur sayur lodeh kembali digelar denga menerapkan protokol kesehatan.