Sekalipun Lolos ke Putaran Keempat, Timnas Indonesia Tetap Tak Akan Lolos Piala Dunia? Ramalan Wanita Indogo Ini Sebut...

tvOnenews.com - Timnas Indonesia dipastikan lolos ke putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia setelah berhasil menekuk China dengan skor 1-0, pada Kamis (5/6/2025).

Tim asuhan Patrick Kluivert ini dijadwalkan akan melaksanakan laga terakhirnya di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia dengan bertamu ke markas Jepang, Selasa (10/6/2025).

Kendati demikian, hasil dari laga tersebut tak akan terlalu berpengaruh bagi kedua tim. Jika Indonesia masih harus berjuang di babak playoff, maka Jepang sudah dipastikan akan melaju ke Piala Dunia 2026.

Perjuangan sesungguhnya Jay Idzes dkk adalah ketika nanti di babak playoff, melawan tim dari negara Timur Tengah.

Di tengah suasana yang penuh ketegangan, salah satu yang menarik perhatian datang dari hal yang tak biasa, yakni prediksi dari sejumlah pihak, termasuk seorang wanita indigo yang beberapa waktu lalu mencoba melihat masa depan Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert.

Ramalan nasib Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert menurut terawangan wanita indigo

Diketahui, Patrick Kluivert merupakan pelatih pengganti Shin Tae-yong yang resmi diperkenalkan PSSI pada bulan Januari 2025 lalu.

Menurut salah seorang wanita indigo, bernama Bunda Rita, pelatih asal Belanda tersebut tak akan membawa perubahan yang berarti bagi Timnas Indonesia.

"Untuk pelatih yang akan baru ini tidak membawa motivasi yang lebih 'wow' atau lebih maju gitu loh," ucapnya, dikutip dari kanal YouTube Ganjil Misteri.

Tak hanya itu, Bunda Rita bahkan melihat nantinya bakal ada kemerosotan yang dialami Timnas saat dilatih Kluivert.

"Malah yang saya lihat kok sedikit merosot dan sedikit mundur, ya. Selain penggantian yang lama dari yang baru ini, dan kalau saya lihat sering terjadi keributan-keributan ya di antara pemain dan pelatih," sambungnya.

Menanggapi hal itu, Bunda Rita menilai bahwa Patrick Kluivert adalah sosok pelatih yang sangat berorientasi pada kemenangan.

Namun, ambisinya tersebut justru membuatnya kurang memberi perhatian pada aspek fisik dan mental para pemain.