- Instagram @shuniyya_ruhama
Heboh, Sosok Ustazah NU Shuniyya Ruhama Diduga Seorang Waria: Koordinator Gusdurian Kendal Itu juga Akui Dirinya Transgender Lewat Bukunya
Rekam jejak Shuniyya menunjukkan bahwa ia merupakan pembatik asal Weleri, Kendal, Jawa Tengah, lulusan Jurusan Sosiologi Fisipol Universitas Gadjah Mada tahun 2004 dengan predikat cumlaude dan IPK 3,56.
Ia dikenal sebagai seniman batik dengan metode canting elektrik dan telah mengekspor karyanya ke Amerika, Rusia, Afrika, hingga Ceko.
- Instagram @shuniyya_ruhama
Shuniyya juga tercatat aktif dalam kegiatan keagamaan. Dalam akun Instagramnya, ia mengaku sebagai simpatisan Nahdlatul Ulama dan pernah menjabat sebagai Koordinator Gusdurian Kendal. Ia juga tampak menghadiri berbagai acara Fatayat NU.
Meski begitu, sebagian warganet menyesalkan keterlibatan Shuniyya dalam kegiatan keagamaan.
“Yang miris, aktif isi kajian dakwah di mana-mana sampai sekarang dibiarkan saja, bahkan aktif di organisasi keagamaan dan pondok tahfidz. Ngeri banget ya Robb,” tulis salah satu komentar.
Polemik mengenai identitas Shuniyya Ruhama ini masih terus berkembang, sementara belum ada tanggapan langsung dari yang bersangkutan atas tudingan terbaru yang dialamatkan kepadanya.
Akun Instagram @shuniyya_ruhama terpantau membagikan unggahan terakhir 81 pekabn yang lalu, ribuan warganet tetap membanjiri kolom komentar. Banyak dari mereka merasa kecewa dan mengkritik keras Shuniyya.
Berikut beberapa komentar yang ditinggalkan netizen:
“Wooyylah, tobat. Kalau berilmu jadi ustad, bukan ustadzah. Kan ente laki.”
“Kalau bener dia waria yang gak waras, justru jamaahnya yang aneh mau jadi pengikutnya.”
“Astaghfirullah, akhir zaman beneran ini mah. Udah sesat, sesat banget.”
“Semoga kembali ke kodratnya ya, Kak. Ini bukan menghakimi, tapi saling mengingatkan.”
“Gue udah kehabisan kata-kata... cuma mau banyak-banyak mohon ampun sama Allah SWT.”
“Astaghfirullah... manusia yang dilaknat adalah yang menyerupai wanita dan sebaliknya.”
“Gila banget makin ke sini, model begini dijadiin panutan orang.”
“Ayo viralkan, soalnya dia nggak kapok-kapok masih ceramah pakai jilbab.”
“Yang miris, aktif isi kajian dakwah dari dulu sampai sekarang, dibiarkan aja dan dinormalisasi.”
“Ana rajin komen di Facebook-nya, followers-nya 53K, langsung diblokir. Kalau aktif lagi di IG, pasti komennya dihapus semua.”