Ormas Jangan "Bikin Onar" kalau Nggak Mau Dibubarkan, Dudung Abdurachman Peringati Hercules Ketua GRIB Jaya

Jakarta, tvOnenews.com- Persoalan Ormas GRIB Jaya ataupun Hercules akhir-akhir ini selalu mencuri perhatian publik.

Pasalnya, sejumlah kasus mencuat setelah Ketua GRIB Jaya, Hercules yang dinilai kontroversi karena ucapannya yang dianggap merendahkan orang lain.

Ucapan Hercules tersebut, ditujukan ke Mantan Gubernur Jakarta, Sutiyoso dengan kata "bau tanah". 

Bahkan sampai mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo geram dan memperingati Hercules agar tidak sesumbar. 

"Kok ngomong seenaknya kek gitu. Tidak sopan, sudah raja kau. Kamu tuh kan preman, memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman,” kata Gatot geram, beberapa waktu lalu.

"Hercules kurang ajar ini orang, tidak tahu diri merasa paling hebat," ujar Gatot dalam podcast yang diunggah di akun Youtube Refly Harun pada Kamis, (1/5) lalu.

Kasus Baru GRIB Jaya yang Diduga Memalak Pedagang 

Sehubungan dengan Hercules, ada kasus baru seperti pendudukan lahan BMKG yang tengah diusut Kepolisian di Tangerang Selatan.

Juga adanya dugaan, tindakan premanisme dengan memalak atau palak pedagang hingga puluhan juta.

Kepolisian pun membongkar bangunan liar milik organisasi masyarakat (ormas) GRIB Jaya di lahan milik BMKG di Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan tersebut.

"Mereka (GRIB Jaya) melakukan penguasaan lahan tanpa hak, milik BMKG," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada media, Sabtu (24/5) kemarin.

Menurutnya, bangunan liar di lahan disewakan ormas kepada para pedagang dengan tarif bervariasi. 

"Beberapa pengusaha lokal, seperti tukang pecel lele, pedagang hewan kurban. Itu dipungut secara liar oleh mereka," ujarnya.

"Lapak pecel lele dipungut Rp3,5 juta per bulan. Kemudian dari pengusaha pedagang hewan kurban dipungut Rp 22 juta. Jadi, dua korban ini langsung mentransfer kepada oknum anggota ormas berinisial Y," ungkap Kombes Ade.

Peringatan Dudung ke Hercules Bakal Bubarkan Ormas yang Meresahkan Rakyat