- Kolase tvOnenews.com/ KOVO
Cinta Ko Hee-jin kepada Megawati Hangestri Tak Pernah Putus Hingga saat Terakhir: Nggak Penting Menang, yang Penting…
tvOnenews.com - Pevoli asal Jember, Megawati Hangestri tinggalkan Red Sparks setelah dua musim di Liga Voli Korea.
Megawati Hangestri telah memberikan performa yang terbaik bersama tim asal Daejeon itu, bahkan hingga mengalami cedera di partai final V-League 2024/2025 yang mempertemukan Red Sparks dan Pink Spiders.
Duel tersebut berjalan sangat sengit bahkan menghabiskan lima leg. Namun, kini Megawati Hangestri baru mengungkapkan perasaan Ko Hee-jin saat pertandingan tersebut.
Tak disangka, Ko Hee-jin justru sudah tidak mementingkan gelar V-League 2024/2025 meski pertandingan belum usai.
Hal ini karena pelatih Red Sparks itu mengkhawatirkan cedera yang dialami Megawati Hangestri.
“Pas di leg pertama lawan Pink Spiders, lutut aku sakit, tapi aku masih main, aku bilang aku masih bisa,” ungkap Megawati Hangestri.
“Di leg ketiga, betis aku sama paha dua-duanya ketarik, aku tetap main dan menang sampai lima set,” sambungnya.
- KOVO
Mega mengatakan saat itu Ko Hee-jin sudah memberikan saran agar beristirahat dahulu, namun dirinya tetap bersikeras untuk bermain.
“Pelatihku (Ko Hee-jin) sudah bilang kalau nggak bisa bilang saja ya, tapi aku tanamkan dalam diri aku kalau masih bisa aku akan lakukan sampai aku benar-benar nggak bisa, aku kalau nggak bisa akan bilang,” jelas Megawati pada tayangan YouTube Moji.social.
Benar saja, cedera Megawati Hangestri semakin memburuk. Saat melakukan MRI di Surabaya, ternyata otot betis Mega mengalami robek selebar 22 cm.
Tapi saat itu, Megawati Hangestri belum menyadari cederanya kian parah. Dia pun tak menuruti Ko Hee-jin untuk beristirahat dan memaksa tetap bermain.
“Leg kelima sakitnya sudah benar-benar minta ampun, aku bilang sama coach-ku, aku main, jangan ganti aku, kalau aku nggak kuat aku akan bilang,” ujarnya.
- Instagram/Red Sparks
Pada akhirnya, kata-kata ini sampai terlepas pada mulut Ko Hee-jin. Dirinya memohon pada Mega dan dirinya sudah ikhlas dengan gelar juara V-League demi keselamatan pemainnya.
“Dia sudah was-was, pelatihku bilang ‘aku sudah nggak mementingkan kemenangan ini, aku lebih mementingkan keselamatan atletku,” kata Megawati saat menirukan perkataan Ko Hee-jin.
“Aku nggak mau kalah dengan sia-sia, aku ingin menang tapi kalau sekalipun kalah aku ingin kalah yang terhormat yang benar-benar kalah dengan fight,” lanjutnya.
Megawati Hangestri menjadi sosok pemain yang sangat berarti bagi pelatih Red Sparks itu.
Rasa sayang Ko Hee-jin pada pemain berusia 25 tahun ini layaknya jatuh cinta pada pandangan pertama.
Bahkan, dirinya sendiri yang memilih Mega untuk bergabung dengan Red Sparks.
“Megawati adalah pilihan pertamaku, kami tidak memilihnya setelah melihatnya bermain langsung, tapi melalui video,” ucap Ko Hee-jin pada tayangan YouTube SBS Sports.
“Saya melihat Mega pertama kali langsung merasa saya yakin, saya pede banget pasti Mega bisa main disini dengan baik,” sambungnya.
- Kolase tvOnenews.com
Tak hanya itu, saat perpisahannya dengan Mega, Ko Hee-jin tak bisa menahan air matanya hingga menjadi sorotan publik.
Menurut Ko Hee-jin, ia mengaku tidak pernah merasa sesedih itu, bahkan itu sampai membuatnya heran pada perasaannya sendiri.
“Meskipun saya memenangkan banyak kejuaraan sebagai pemain, saya tidak pernah menangis. Saya benar-benar tidak mengerti kehidupan,” kata pelatih termuda di Korea V-League itu.
“Seseorang bertanya bagaimana perasaan saya dan pada saat itu, dua tahun terakhir, dari pertemuan pertama saya dengan Mega hingga menjadi runner-up di kejuaraan, terlintas di benak saya seperti panorama dan saya menjadi sangat emosional,” jelas Ko Hee-jin dikutip dari The JoongAng.
“Begitulah besarnya cinta kami satu sama lain,” pungkasnya. (kmr)