news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • Tim tvOne/Cepi Kurnia

Jawaban Dedi Mulyadi saat Tahu Dapat 6 Julukan dari Netizen Padahal Belum 100 Hari Kerja sebagai Gubernur Jawa Barat

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sudah mengoleksi beragam julukan dari publik, mulai dari pujian hingga sindiran. Setidaknya ada enam julukan yang dialamatkan ke mantan Bupati Purwakarta ini
Jumat, 23 Mei 2025 - 19:48 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com, Bandung – Belum genap 100 hari menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sudah mengoleksi beragam julukan dari publik, mulai dari pujian hingga sindiran. 

Mantan Bupati Purwakarta ini tak menampik bahwa gaya kepemimpinannya yang blak-blakan, nyentrik, dan dekat dengan rakyat membuatnya menjadi sorotan.

Di hadapan warga Majalengka, Dedi bahkan mengakui dan membanggakan berbagai julukan yang disematkan kepadanya sembari menegaskan bahwa semuanya adalah bagian dari caranya menjalankan pemerintahan secara langsung, tanpa biaya mahal.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung KPK
Sumber :
  • Haris/tvOnenews

 

1. Gubernur Konten

Julukan ini muncul dari Gubernur Kaltim Rudy Masud saat rapat Gubernur se-Indonesia dengan Komisi II DPR RI pada 29 April 2025. Meski sempat disalahartikan sebagai kritik, Rudy kemudian mengklarifikasi bahwa maksudnya adalah pujian atas kemampuan Dedi membuat konten informatif dan berdampak di media sosial.

Dedi sendiri tidak menolak julukan itu. Ia justru bangga menjadi “Gubernur Konten”, karena bisa mengelola media sosialnya sendiri tanpa membayar buzzer atau influencer.

“Gubernur konten lebih baik daripada gubernur molor. Duit dari ngonten bisa buat bantu rakyat, buat bangun jalan, bukan buat konsultan mahal,” ujar Dedi dalam pidatonya saat upacara Hari Kebangkitan Nasional di Bandung pada Selasa (20/5/2025).

2. One Man Show

Julukan ini muncul sebagai kritik dari kalangan DPRD Jawa Barat, terutama dari PKS dan PDIP, menyusul kebijakan kontroversial Dedi terkait program barak militer untuk siswa bermasalah. Politisi seperti dr. Gamal Albinsaid (PKS) dan Ono Surono (PDIP) menilai Dedi menjalankan pemerintahan tanpa diskusi, seperti “satu orang pertunjukan”.

Dedi belum merespons langsung tudingan ini, namun ia tetap melanjutkan programnya dengan keyakinan bahwa itu bermanfaat untuk masa depan generasi muda Jabar.

3. Gubernur Lambe Turah

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • YouTube

 

Julukan sinis ini datang dari anggota DPR RI Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramly, yang kecewa atas ketidakhadiran utusan KORMI Jabar dalam ajang Festival Olahraga Nasional (FORNAS) VIII di NTB. 

Ia menyindir gaya komunikasi Dedi yang dianggap terlalu populis namun tak konsisten dalam komitmen anggaran.

“Naif sekali gubernur ini. Bisa danai UMKM kalau vasektomi, bisa danai anak nakal ke Kodam, tapi tidak bisa kirim kontingen olahraga,” sindir Andi dalam rapat Komisi X.

4. Mulyono Jilid II

Julukan ini mengacu pada gaya blusukan Dedi yang disebut mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi). Banyak warga bahkan menyebut Dedi sebagai "Mulyono", gabungan dari "Mulyadi" dan "Jokowi" yang kini populer sebagai "Mulyono Jilid II".

Dedi menyikapi label ini dengan tenang, bahkan menilai bahwa kedekatannya dengan rakyat secara langsung adalah kekuatan politiknya. Meski demikian, ia sadar bahwa gaya ini juga mengundang banyak kritik dari lawan politik.

“Stigma yang disematkan pada saya justru menunjukkan perhatian mereka. Gak apa-apa, saya kerja saja terus,” ucap Dedi.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Cepi Kurnia

 

5. Gubernur Pencitraan

Tak sedikit netizen dan pengamat menyebut Dedi sebagai "Gubernur Pencitraan" karena banyaknya aktivitasnya yang direkam dan disebar di media sosial. Namun Dedi menanggapi itu dengan enteng.

“Kalau pencitraan bisa bantu rakyat, kenapa tidak? Uangnya pun hasil dari konten, bukan dari APBD,” katanya.

6. Bapak Aing

Julukan ini lahir secara organik dari masyarakat, terutama saat Dedi menunjukkan empati tinggi terhadap warga korban bencana. Saat ia mengunjungi keluarga korban ledakan amunisi di Garut, warga meneriakinya dengan panggilan penuh kedekatan: “Bapak Aing!”

Panggilan ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa Dedi adalah milik mereka, pemimpin yang dekat, mendengar, dan hadir saat dibutuhkan.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral