- Tangkapan layar youtube Rhenald Kasali
Blak-blakan, Hendropriyono Bela Hercules, Eks Kepala BIN Itu Ungkap Perjuangannya untuk Indonesia: Dia Rela Kaki dan Tangannya Buntung dan Mata Satu....
tvOnenews.com - Sosok kontroversial Hercules Rosario de Marshall kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataannya dianggap melecehkan para purnawirawan TNI.
Namun di tengah gelombang kritik, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, justru tampil membela Hercules dan mengingatkan publik akan kontribusinya yang tak sedikit untuk Republik Indonesia, khususnya saat konflik bersenjata di Timor Timur.
Hendropriyono mengungkapkan bahwa Hercules memiliki sejarah panjang dalam membela Indonesia, terutama ketika situasi politik dan militer di Timor Timur memanas.
Ia menilai bahwa Hercules adalah salah satu figur yang memilih tetap berpihak kepada Indonesia ketika konflik dengan kelompok separatis FRETILIN memuncak.
“Dalam kebersamannya dengan kita di medan pertempuran, sampai kakinya buntung,” ujar Hendropriyono, dikutip dari berbagai sumber.
Hercules Pernah Berjasa untuk Bangsa Indonesia?
Hercules memang diketahui merupakan eks kombatan pro-Indonesia yang aktif dalam mendukung operasi militer Indonesia saat menghadapi FRETILIN di era 70-an hingga 90-an.
- YouTube
Ia dikenal sebagai pejuang lapangan yang kehilangan kaki akibat perang.
Luka perang itu pula yang mengubah jalan hidupnya, mendorongnya ke dunia keras Jakarta setelah integrasi Timor Timur dengan Indonesia.
“Kalau dia bisa milih, dia tidak akan menjadi preman. Tapi dia menjadi preman karena tidak ada orang yang mau terima dia kerja dengan kaki buntung, tangan buntung, dan mata satu (yang sehat). Mungkin tidak ada jalan lain kecuali jalan preman. Itu kan yang harus kita lihat,” lanjut Hendropriyono.
Pernyataan tersebut muncul setelah beredar video pelantikan pengurus ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib) Jaya di Bali, di mana Hercules hadir sebagai Ketua DPP Grib Jaya.
Video itu memicu kecaman lantaran dalam pelantikan yang digelar secara terbuka, tampak atribut organisasi disandingkan dengan simbol Partai Gerindra.
Namun yang paling menuai amarah publik adalah pernyataan Hercules yang dinilai menghina para purnawirawan TNI.
Sebagian masyarakat, termasuk para pensiunan jenderal, mengecam ucapan Hercules dalam forum internal tersebut.
Mereka menilai pernyataannya melecehkan jasa-jasa para purnawirawan yang telah berjuang menjaga kedaulatan Indonesia.