- Antara/RRI
Patrick Kluivert Dianggap Tak Cocok jadi Pelatih Timnas Indonesia dan Kerap Dibanding-bandingkan dengan Shin Tae-yong: Aku Hanya Akan Menerima....
Di bawah asuhan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia berhasil lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya sejak era format kualifikasi modern.
Ia juga membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020, mengantarkan Timnas U-23 lolos ke Piala Asia U-23 untuk pertama kalinya, serta menciptakan sistem permainan yang lebih terstruktur dan modern di berbagai kelompok umur.
Lebih dari itu, Shin dikenal membentuk fondasi kuat dengan memperkenalkan sistem scouting global yang membuat pemain keturunan seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, Rafael Struick, hingga Ivar Jenner bisa membela Merah Putih.
Ia juga menjadi pelatih asing pertama yang mengarsiteki tiga kelompok umur sekaligus di Indonesia: U-20, U-23, dan senior.
Dengan semua pencapaian tersebut, wajar jika publik merasa kehilangan dan skeptis terhadap pergantian ini.
Apalagi Kluivert belum memiliki pengalaman sebagai pelatih utama tim nasional sebelumnya, meski pernah menjadi asisten pelatih di Timnas Belanda dan pelatih di akademi PSG.
Dibandingkan Shin Tae-yong yang punya rekam jejak melatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Kluivert belum pernah teruji di turnamen sebesar itu.
Meski ia adalah legenda sepak bola Eropa yang pernah bermain untuk klub besar seperti Barcelona dan AC Milan, banyak yang meragukan kemampuannya untuk langsung beradaptasi di lingkungan sepak bola Asia Tenggara yang penuh tekanan.
Kini, Kluivert dituntut untuk membuktikan kapasitasnya dalam dua laga penting menghadapi China dan Jepang pada Juni mendatang. Hasil dari dua pertandingan tersebut akan sangat menentukan langkah Indonesia dalam mempertahankan posisinya di grup, serta memperkuat peluang lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Tantangan besar menanti sang pelatih, apalagi ekspektasi publik begitu tinggi seiring prestasi yang sudah diletakkan oleh pendahulunya. Jika gagal menunjukkan perkembangan signifikan dalam waktu singkat, bukan tidak mungkin tagar #KluivertOut akan kembali bergema lebih nyaring dari sebelumnya.
Namun Kluivert tetap optimistis. Ia percaya bahwa dengan pendekatan positif dan kerja sama tim, dirinya mampu membawa Indonesia melangkah lebih jauh. "Saya datang bukan untuk menciptakan keajaiban secara instan, tapi untuk membangun masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik," katanya dalam wawancara yang sama.