- YouTube: Jawaban
Banyak Orang yang Seperti Hercules, Preman Manado ini Dulunya Tak Kalah Bengis, tapi kok Bisa Kembali ke Jalan Tuhan? Kisahnya...
tvOnenews.com - Banyak orang yang seperti Hercules, seorang mantan preman keras kepala yang kini dikenal sebagai tokoh ormas GRIB Jaya.
Namun ternyata, kisah serupa juga terjadi di ujung lain Indonesia. Ada seorang preman asal Manado yang tak kalah bengisnya bernama Michael Alen Ponelo, yang hidupnya pernah tenggelam dalam gelapnya dunia malam dan narkoba.
Namun, kini dia kembali ke jalan Tuhan. Bagaimana bisa?
Michael Ponelo. (Sumber: YouTube - Jawaban)
Michael Alen Ponelo lahir dan besar dalam keluarga yang hancur. Sejak kecil, ia sudah hidup dalam lingkungan yang jauh dari kasih dan kenyamanan.
Ayah dan ibunya bercerai, ibunya menjadi pemabuk dan kurir narkoba demi mencari uang untuk anak-anaknya.
Michael pun tumbuh dalam perasaan malu, marah, dan dendam terhadap hidup.
“Mama saya juga adalah seorang pemabuk… sebagai pekerja malam, jadi kurir bandar narkoba,” ujar Michael dalam kanal YouTube Jawaban.
Tak tahan dengan rasa malu karena sering dihina oleh teman sekolahnya akibat profesi sang ibu, Michael memilih jalan pemberontakan.
Ia putus sekolah, mulai merokok, mabuk, hingga mengonsumsi narkoba sejak SMP. Ironisnya, ia diperkenalkan pada narkoba oleh kakaknya sendiri, bahkan pernah memakainya bersama sang ibu.
“Saya sudah menggunakan narkoba dari SMP… dan saya pernah pakai narkoba bersama dengan mama saya,” ungkapnya.
Kehidupannya makin tenggelam dalam dunia hitam. Michael mengaku pernah memacari perempuan hanya untuk dijadikan pekerja malam, menjadi bandar narkoba, dan bahkan hidup sebagai agen penyedia penari striptis.
Ia berkawan dengan mafia besar di Jakarta, dan hampir setiap hari berpesta pora.
Namun, narkoba membawa konsekuensi berat yaitu paranoid ekstrem hingga nyaris gila.
Michael mengaku sering merasa dibuntuti, ingin menyerang orang tanpa alasan, bahkan pernah membawa pisau karena merasa hendak dibunuh oleh orang asing.
“Saya pikir orang senyum saja itu mau bunuh saya… Saya ini sudah hampir gila dengan narkoba,” katanya mengenang masa itu.
Di titik terendahnya, ketika berada di Bali, Michael berdoa dengan penuh air mata.