- Kolase tvOnenews.com / Instagram
Verrell Bramasta Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Netizen: Makanya Turun ke Lapangan, Bukan Playground Bareng si F ..
tvOnenews.com - Artis sekaligus anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta menanggapi kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kirim pelajar ke barak militer.
Kebijakan Dedi Mulyadi itu memicu berbagai pro dan kontra, reaksi dari berbagai kalangan.
Bahkan, pria yang disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu sampai dilaporkan ke Komnas HAM terkait kebijakan barak militer tersebut.
- Tim tvOne/Cepi Kurnia
Salah satu tokoh yang memberikan reaksi atas kebijakan KDM adalah anggota DPR RI Komisi X, Verrell Bramasta.
Melalui salah satu unggahan di akun Instagram-nya, putra sulung aktris Venna Melinda itu menyatakan bahwa dirinya mendukung atas pentingnya pendidikan karakter sebagai pondasi bagi generasi muda.
Ia mengapresiasi inisiatif pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berupaya membentuk kedisiplinan dan akhlak pada remaja.
Kendati demikian, pria yang sedang diisukan dekat dengan Fuji itu menyampaikan kekhawatiran sebagian orang tua mengenai pendekatan militer yang diterapkan dalam program ini.
"Saya mencermati adanya kekhawatiran dari berbagai pihak terutama beberapa orang tua yang concern mengenai pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut, apalagi pendekatan yang digunakan adalah military approach," ujarnya.
Menurutnya, penting bagi kebijakan ini juga diseimbangkan dengan pendekatan dimensi psikologis dan spiritual.
Verrell Bramasta mengkhawatirkan malah kebijakan ini membantuk anak-anak muda yang keras, bukan yang tangguh.
"Bila kita hanya mengandalkan physical approach atau pendekatan secara fisik tanpa menyentuh dimensi psikologis dan juga spiritual para remaja ini, saya rasa kita malah akan membentuk karakter anak-anak muda yang keras, bukan yang tangguh," sambungnya.
Ia juga menyoroti soal UU Nomor 20 tahun 2003.
"Tidak ada dalam Undang-undang tersebut yang mengatur atau mengharuskan siswa atau siswi untuk pindah ke barak militer sebagai bentuk edukasi," ujarnya.
Ia juga menyampaikan kritiknya soal kebijakan mengirim anak nakal ke barak militer.
"Kalau kita berkaca pada UU perlindungan anak yaitu UU No.35 tahun 2014, menyatakan bahwa anak yang berhadapan dengan hukum ataupun anak-anak yang menunjukkan prilaku yang menyimpang, termasuk dalam kategori anak-anak yang membutuhkan perlindungan khusus," ujarnya.
- Instagram @fujian
"Yang penangananya seharusnya melibatkan banyak stakeholders seperti lembaga sosial, pendidikan, counselor, pihak orang tua, ataupun berbagai stakeholder lainnya, dan bukan melalui instansi militer," paparnya.
Namun, pernyataan Verrell Bramasta bukannya mendapat dukungan, banyak dari netizen merespons dengan sinis dan sebagian mendukung juga bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein menantang Verrel Bramasta.
Menurut pria yang disapa Om Zein itu, Verrel Bramasta tidak tahu situasi di lapangan bagaimana.
"Mas kan Dapil, mendingan turun langsung daripada cuma berwacana, gini deh Mas, ini ada yang mau masuk 30 anak. Mas ambil 15 anak, saya 15 anak, yang 15 anak mas bina dengan cara mas, yang 15 lainnya saya lanjutkan dengan cara barak militer," tantang Om Zein dilansir dari akun instagram resminya.
Sontak saja, pernyatan netizen ramai memperbincangkan tantangan dari Bupati Purwakarta itu ke Verrell Bramasta.
Ada juga netizen yang menyinggung soal kedekatan Verrell dengan Fuji.
"Wah kami sudah bosan dengan teori teori teori, kami butuh aksi seperti KDM dan Om Zein," ujar netizen.
"Mas Verrell, ayolah ditunggu itu tantangan dari Om Zein," ungkap netizen.
"Gaya dan bicara kayak yang iya, faktanya nol besar," komen netizen.
"Makanya turun langsung ke arah, jangan turun ke playground bareng si F," komen netizen.
"Suruh turun ke lapangan, malah turun ke playground, time zone, main bowling sambil ngasuh tuan putri," komen netizen. (ind)