- Kolase tvOnenews
Niat Merantau dari Negaranya untuk Kuliah hingga Kerja Kantoran, Pria Palestina Ini Malah Jadi Idola Bonek dan Bobotoh, Siapa?
tvOnenews.com - Sebelum jadi idola bagi Bonek dan Bobotoh, pria Palestina ini ternyata sama sekali tidak berniat sebagai pemain sepak bola.
Bahkan sebelum dikenal di Indonesia, pesepakbola ini sempat kuliah hingga bekerja kantoran di Amerika Serikat sebelum jadi atlet si kulit bundar.
Banyak kisah unik dari pesepakbola dunia sebelum mereka seperti sekarang. Bahkan, ada yang awalnya tidak tertarik sebagai pemain bola.
Ambil contoh Greg Nwokolo. Jauh-jauh merantau dari Nigeria ke Singapura untuk kuliah, pemain ini akhirnya malah dinaturalisasi Timnas Indonesia.
Greg Nwokolo bahkan menjadi legenda di Persija Jakarta hingga pemain yang paling dikenang sepanjang sejarah kompetisi Indonesia.
Bukan cuma Greg Nwokolo, jika ambil contoh lainnya, pesepakbola dunia juga ada yang awalnya bukan berasal dari didikan akademi sepak bola.
Di sini, kita akan membahas pemain Palestina yang pada mulanya justru sama sekali tak tertarik sebagai pesepakbola. Adalah Mohammed Rashid.
- Kolase tvOnenews
Mohammed Rashid merupakan pemain Palestina yang cukup terkenal di Indonesia. Bagaimana tidak, ia pernah main di Persib Bandung, Bali United, dan kini Persebaya Surabaya.
Mohammed Rashid bercerita bahwa dahulu dirinya sama sekali tidak tertarik menjadi atlet sepak bola. Ia bahkan sempat menjadi pekerja kantoran.
Ketika itu, Mohammed Rashid memilih untuk merantau dari Palestina yang tengah dilanda perang berkepanjangan ke Amerika Serikat untuk berkuliah.
Semasa berkuliah di Universitas St. Francis, Chicago, Mohammed Rashid kerap mengisi kekosongan waktunya dengan bermain sepak bola di kampusnya.
“Selama kuliah di Amerika Serikat, saya juga bermain sepak bola untuk universitas. Sangat profesional,“ kata Mohammed Rashid dikutip dari YouTube Sport77 Official.
“Mereka mengorganisirnya dengan sangat baik. Saya main empat tahun di universitas St. Francis di Chicago,“ jelasnya.
Setelah lulus dari Universitas St. Francis, Chicago, Mohammed Rashid langsung menjadi pekerja kantoran. Dalam posisi ini, ia belum berpikir sebagai pemain bola.
“Saya pergi ke Amerika Serikat untuk kuliah. Jadi sebelumnya sama sekali tidak berpikir untuk bermain sepak bola. Hanya belajar yang benar lalu bekerja,“ ungkapnya.