- Instagram @lisamarianaaa
Pakar Telematika Tanggapi Rekaman Suara yang Diduga Percakapan Ridwan Kamil dengan Lisa Mariana
tvOnenews.com - Rekaman suara yang diduga memperdengarkan percakapan antara mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan seorang perempuan bernama Lisa Mariana, terus menjadi sorotan publik.
Dalam audio yang kini viral tersebut, terdengar suara wanita yang meminta uang sebesar Rp2,5 miliar dari pria yang ia sebut “Kang Emil”, disertai ancaman akan mengungkapkan aib jika permintaan itu tidak dipenuhi dalam waktu satu minggu.
Meski begitu, sejumlah pihak mulai mempertanyakan keaslian rekaman tersebut. Salah satunya adalah pakar telematika Abimanyu Wachjoewidajat.
- kolase tvOnenews.com
Ia menilai bahwa percakapan yang terdengar dalam audio tersebut tidak menggambarkan interaksi alami antara dua orang yang tengah membahas persoalan serius.
“Yang pasti kalau saya lihat dari dialogis tersebut, ini dialognya enggak natural. Kenapa enggak natural? Pembicaraannya begitu datar untuk sesuatu yang sangat krusial,” ujar Abimanyu dalam wawancara di kanal YouTube Cumicumi pada Kamis, 3 April 2025.
Menurutnya jika percakapan tersebut benar menyangkut masalah pribadi yang berat dan bisa berdampak pada urusan rumah tangga, seharusnya emosi dan ketegangan terasa dalam intonasi kedua pihak.
Namun dalam rekaman itu, nada bicara keduanya terdengar datar dan tidak menunjukkan dinamika emosional yang wajar dalam situasi seperti itu.
- Kolase Instagram/@lisamarianaaa/@ataliapr
“Krusial dalam arti, ini udah bukan menyinggung suatu jabatan lagi, ini udah bukan menyinggung suatu fitnah atau apa, tetapi lebih ke arah pribadi dan kemudian impact-nya bisa kepada urusan keluarga,” lanjutnya.
Abimanyu juga menyoroti pola komunikasi dalam rekaman tersebut, yang dinilainya terlalu teratur. Tidak tampak adanya interupsi atau bantahan yang biasanya muncul dalam perdebatan emosional.
Ia bahkan mengibaratkan gaya percakapan dalam rekaman tersebut seperti skrip yang dirancang.
“Yang paling aneh adalah komunikasi tersebut berganti-gantian. Bukan saling bertubrukan. Kayak namanya orang bertumburan, dia ngomong, ngomong, ngomong gitu, kita pasti kalau orang lagi kesal, lagi ngomong, di tengah-tengah kan satu membantah, di tengah-tengah ada yang berdebat. Ini enggak. Ini udah kayak konten Stand Up Comedy,” katanya sambil menggelengkan kepala.