- Tim tvOne - Teguh Joko Sutrisno
Mantapnya Pecel Sate Keong Yu Sri, Kuliner Legendaris Simpang Lima Semarang
Semarang, Jawa Tengah - Kota Semarang populer dengan wisata kulinernya. Apalagi kuliner malamnya. Kawasan Simpang Lima menjadi pusatnya. Banyak sekali kedai makanan khas yang tertata berderet memenuhi setengah lingkaran bundaran Simpang Lima.
Kalau ingin menyantap salah satu kuliner legendarisnya, jalan saja ke sisi timur paling pojok kanan. Di situ ada kedai Pecel Yu Sri yang terkenal dengan menu khas pecel sate keong. Setiap malam terutama hari libur, kedai ini nyaris selalu penuh. Tapi di masa pandemi ini, penjual membatasi jumlah pengunjung maksimal 75 persen dari kapasitas.
Pecel Yu Sri sudah buka sejak puluhan tahun yang lalu. Awalnya hanya warung tenda sederhana. Kini setelah kawasan kuliner Simpang Lima Semarang, Pecel Yu Sri tetap menempati posisi pojok yang sama. Saat ini sudah dikelola generasi penerus.
"Sudah lama, dan termasuk yang pertama kali buka warung di Simpang Lima bersama warung makanan yang lain. Bumbu kacangnya tetap dengan resep pertama dulu sehingga rasanya khasnya tidak berubah," kata salah satu peracik pecel Yu Sri.
Pecel Yu Sri di kalangan penggemar kuliner punya nilai lebih karena variasi lauknya yang bejibun. Selain tentu saja bumbu kacangnya yang memang punya citarasa khas.
Untuk lauk ada sate udang, sate ampela, sate telur puyuh, sate paru, dan yang banyak dicari adalah sate keong.
Beda dengan kuliner keong yang biasanya memakai keong mas, maka di kedai pecel ini memakai keong sawah lain yang lebih kecil dan lebih empuk. Daging keongnya direbus, diberi bumbu, digoreng oseng, lalu dibuat sate dengan bambu.
Bumbu sate keong terasa meresap sampainke dalam. Berasa gurih dan agak asam manis. Teksturnya kenyal tapi empuk dan mudah dikunyah.
Seporsi pecel sate keong berisi sayuran bebepa macam, guyuran sambal kacang, mi goreng, kerupuk karak, bumbu kelapa, daun kemangi, dan dua sate keong.
Pembeli bisa pula memilih sate lainnya atau tambahan lauk seperti bakwan, telur pindang, telur ceplok, tahu bacem, martabak, atau rempeyek teri.
"Lauknya banyak pilihan. Dan boleh minta tambahan sambal kacang untuk mengguyur lauk. Dan yang saya suka itu sate keongnya, empuk dan tidak amis. Seporsi dapat dua, tapi saya suka nambah sih," kata Firman, karyawan swasta yang suka mampir makan malam sepulang kerja.
Para pembeli selain warga kota, juga para pendatang terutama wisatawan dari berbagai daerah. Mereka mampir setelah keliling piknik di Kota Lama, Lawang Sewu, Sam Poo Kong, maupun tempat menarik lainnya.
Soal harga jangan khawatir kena "kepruk" seperti yang terjadi di daerah lain. Karena semua harga tertera di menu dengan angka yang sangat terjangkau. (Teguh Joko Sutrisno/Buz)