- Kolase tvOnenews.com
Sikap Nikita Mirzani Sentil Pegi Setiawan Disorot Praktisi Hukum ini, hingga Sayembara Berhadiah dari Nyai yang Dapat Temukan Aep
tvOnenews.com - Kabar mengenai tanggapan praktisi hukum soal sentilan Nikita Mirzani untuk Pegi Setiawan setelah bebas dari status tersangka kasus Vina Cirebon.
Serta, Nikita Mirzani hebohkan publik usai membuat sayembara berhadiah Rp500 Juta demi cari keberadaan Aep hingga menyinggung Iptu Rudiana.
Kedua informasi tersebut menjadi berita Trend terpopuler di tvOnenews.com pada Jumat, 26 Juli 2024.
Seperti apa informasi mengenai kedua berita tersebut? Simak rangkuman beritanya berikut ini.
Pegi Setiawan Kena Sentil Nikita Mirzani, Herwanto Tanggapi Kalau…
Setelah menjalani masa tahanan selama 49 hari karena salah tangkap, kini Pegi Setiawan dapat terbebas dari status tersangka atas kasus Vina Cirebon.
Namun, Pegi Setiawan justru mendapat sentilan dari Nikita Mirzani, sebab ia sama sekali belum menemui Dedi Mulyadi secara pribadi.
Kritikan Nikita Mirzani menyoroti sikap dan kesadaran Pegi Setiawan yang telah dibantu oleh Dedi Mulyadi hingga terlepas dari status tersangka.
Sentilan Nikita Mirzani ternyata telah mendapat sorotan oleh kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM. Pihaknya memberikan klarifikasi mengenai hal tersebut.
Toni RM menjelaskan bahwa Pegi dan keluarga sangat menyadari dan bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh banyak pihak, termasuk Dedi Mulyadi.
Namun dirinya tidak mengetahui secara detail mengenai apa saja yang dibantu oleh Mantan Bupati Purwakarta ini.
Dalam kesempatan lain, seorang praktisi hukum, Herwanto Nurmansyah juga memberi pandangannya mengenai Pegi Setiawan.
Herwanto menilai kritik Nikita Mirzani terhadap Pegi Setiawan mungkin terlihat kasar, namun hal tersebut merupakan hak setiap individu untuk menyampaikan pendapat.
Meski begitu, kritikan Nikita tidak harus selalu dianggap negatif.
“Bang Hotman Paris ngomongnya agak kasar tapi dia nggak munafik. Nah sama Nikita Mirzani ini ngomongnya depan umum, ini harusnya lebih eloknya begini. Tapi kan cara orang beda-beda, ada orang yang kasar ya kan tapi tujuannya baik, ada orang yang halus tujuannya nggak baik,” ungkap Herwanto Nurmansyah.
“Jadi macam-macamlah kita tidak bisa memaksa ini. Kita harusnya begini ya memang lebih bagusnya begini tapi kan kita tidak bisa memaksa orang,” sambungnya.