- Tim tvOne - Aditya Bayu
Catat, Wajib Dijajal Para Pecinta Kuliner 10 Daftar Salatiga Culinary Heritage
Salatiga, Jawa Tengah - Bagi para pecinta kuliner, ada kabar gembira yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Salatiga, dimana telah ditetapkan 10 makanan/kuliner sebagai Salatiga Culinary Heritage. Tentunya penetapan tersebut telah melalui sejumlah tahapan yang melibatkan beberapa ahli di bidang kuliner.
Kriteria Salatiga Culinary Heritage meliputi sudah dirintis puluhan tahun, ada sejarah kulinernya, berusaha di lokasi milik sendiri, memiliki karakteristik unik, dan memiliki daya saing pariwisata.
"Bagi para pecinta kuliner, anda wajib coba jika berkunjung ke Salatiga. Karena tentu selain memiliki kelezatan rasa, kuliner yang masuk ke dalam 10 Salatiga Culinary Heritage tentu juga memiliki sejarah yang menarik untuk dikulik, " ujar Walikota Salatiga Yuliyanto.
Bagi anda yang penasaran dan ingin mencoba kuliner yang masuk dalam Salatiga Culinary Heritage, berikut daftarnya, makanan yang termasuk Salatiga Culinary Heritage:
1.Tumpang Koyor Mbah Rakinem
Berjualan sejak 1950 dengan cara digendong berkeliling. Namun karena lanjut usia, sejak 2009 berjualan di rumah yang ada di Jalan Nakula Sadewo Sidomukti. Mbah Rakinem meninggal pada 6 Juli 2021 dan saat ini usahanya diteruskan anaknya yang bernama Jumiyati.
"Takaran awal dan proses memasak sedari dulu sama, tidak pernah berubah. Bahan-bahan yang dipakai juga khusus otot dan cingur," jelas Jumiyati.
2. Soto Esto
Berada di Jalan Langensuko, Soto Esto buka sejak tahun 1940. Sempat menumpang berjualan di garasi Bus Esto pada 1953, akhirnya pada 2009 pindah ke lokasi saat ini. Soto Esto dirintis oleh Marto Setiko dan Sudarmi, yang kemudian diteruskan Sularmi.
Kekhasan Soto Esto adalah menggunakan ayam kampung disertai uritan. Lalu ada kerupuk karak yang diremuk dan disajikan sekaligus ke dalam kerupuk soto.
3. Gethuk Kethek
Mulai produksi pada 1965. Nama Getuk Kethek melekat karena di depan tempat berjualan di Jalan Argotunggal memelihara monyet. Gethuk original tanpa pengawet ini pada 1988 dikelola Suwarni yang kemudian diteruskan Santoso.
4. Bakso Babat Tamansari
Anda penggemar bakso wajib mencoba Bakso Babat Tamansari yang buka di Jalan Diponegoro. Awalnya Bakso Babat Tamansari didirikan Indah Setiani pada 1965 di bakso babat gigi. Kekhasan bakso ini adalah bakso babat dan urat dengan kuah kaldu yang bening.
5. Ronde Jago
Hawa Kota Salatiga yang dingin cocok jika ditemani semangkuk ronde. Datanglah ke Jalan Jenderal Sudirman No.9 tepatnya di belakang Pos Polisi, ada Ronde Jago yang legendaris.
Dibuka sejak 1964, anda akan mendapat paket komplit ronde. Isiannya ronde sekoteng dengan kacang putih presto dipadu manisan buah dan kulit jeruk. Ronde Jago saat ini dikelola oleh Airlangga Setia Darma Putra yang merupakan generasi keempat.
6. Sambal Tumpang Koyor Bu Kori
Didirikan oleh Nalirah pada 1940, lalu dilanjutkan Bu Kori pada 1950, dan generasi ketiga Aminatun. Pernah berjualan selama kurang lebih 30 tahun di Jalan Jenderal Sudirman, saat ini pindah di Pasar Anyar Kelurahan Kauman Kidul Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
Tumpang Koyor Bu Kori terkenal dengan olahan tulang muda, lambe, pipi, tahu, dan otot. Proses bumbu santan dan tempe difermenfasi sendiri, kemudian dimasak dengan kayu bakar selama kurang lebih enam jam.
7. Soto Kesambi Gladagan
Nasi soto ayam kampung dengan isian uritan dan kuah bening ini bisa ada nikmati di Jalan Gladagan No.682 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
Soto ini menjadi salah satu favorit Wali Kota Salatiga Yuliyanto. Dia pernah mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makan di Soto Kesambi Gladagan. Usaha soto ini telah buka sejak tahun 1950-an.
8. Roti Tegal
Dirintis sejak 1950 oleh Agus Cahyono dan Budi Santoso, dan hingga kini dijalankan oleh generasi ketiga. Roti Tegal ini diolah dengan telur ayam kampung, tanpa pengawet dan pewarna.
Roti keju ollie bollen dan roti kelapa di Roti Tegal menjadi andalan yang tak boleh dilewatkan pecinta kuliner.
9. Enting-enting Gepuk Klenteng dan 2 Hoolo
Berdiri tahun 1929 dengan nama 2 Hoolo, dan awal produksi di dalam Klenteng Ho Tek Bio. Pendiri awal bernama Gunarso dan dilanjutkan generasi ketiga Juariah.
Enting-enting yang diproduksi dengan bahan pilihan berkualitas tinggi perpaduan gula dan kacang, menjadi oleh-oleh untuk kerabat.
10. Kopi Babah Kacamata
Pecinta kopi pasti mengenal Kopi Babah Kacamata yang membuka usaha di Jalan Kalinyamat No.16 Salatiga. Mulai produksi sejak 1965 oleh Warsono, nama Kopi Babah Kacamata diambil dari pendirinya yang mengenakan kacamata.
Nah, dari 10 daftar Salatiga Culinary Heritage ini, mana yang menjadi favorit anda dan keluarga?. (Aditya Bayu/Buz)